Beberapa hari ini, ceramah Habib Rizieq Shihab tentang reklamasi beredar di internet. Terlepas dari pribadi beliau sebagai seorang ulama (ahli agama), dalam pembahasannya soal reklamasi, banyak data-data tidak akurat yang disampaikan dan penulis merasa terpanggil untuk meluruskan. Informasi tersebut cenderung tendensius. Dan karena berangkat dari data yang salah, maka berpotensi menimbulkan kesalahpahaman di tengah-tengah masyarakat.
Jika materi atau konten ceramah reklamasi itu dijadikan sebagai senjata untuk memberondong pihak-pihak tertentu, maka berpotensi berurusan dengan hukum. Materinya bisa masuk ke kategori fitnah.
Sudah kita ketahui bersama, kondisi sosial politik Indonesia akhir-akhir ini kurang stabil. Banyak pihak yang sengaja melontarkan provokasi. Terlebih jika mendapat materi ceramah yang sejalan dengan emosinya seperti yang disampaikan oleh Habib Rizieq Shihab tersebut. Ia bisa digoreng dan bisa jadi menimbulkan huru hara.
Setelah menyimak berkali kali, berikut kutipan (poin-poin) ceramah reklamasi Ketua FPI tersebut dan sekaligus penulis sertakan bantahannya by data yang dapat kita temukan beredar bebas di internet.
HR (Habib Rizieq) : Ini proyek reklamasi pantai saudara, ini reklamasinya sudah berjalan duit triliunan dari investor China sudah masuk saudara.
Data : Dari 17 pulau, tiga pulau saat ini sudah melakukan reklamasi dengan pengurukan pasir. Yaitu Pulau C dan D milik PT. Kapuk Naga Indah anak usaha Agung Sedayu Group yang pemiliknya adalah orang Indonesia. Dan Pulau G oleh PT. Mara Wisesa Samudera anak usaha PT. Agung Podomoro Land Tbk yang pemiliknya juga adalah WNI.
Fakta 1 : Tidak benar bahwa investor China yang membiayai reklamasi.
HRÂ : Mereka sudah buat gambar apartemen-apartemen di 17 pulau. Mereka sudah buat iklan, yaitu animasi itu iklan disiarkan di televisi di Beijing sehingga pengusaha-pengusaha China beli itu apartemen.
Data : Iklan berbahasa China yang beredar itu, bukan iklan apartemen, namun iklan Pulau G secara keseluruhan yang tak hanya berisi vsualisasi hunian, tapi juga menggambarkan pengembangan Pulau G secara utuh. Termasuk keberadaan kawasan komersil seperti China Town, kawasan rekreasi hingga ruang terbuka hijau.
Fakta 2 : Saat ini hanya pulau C dan D yang memiliki bangunan ruko, bukan 17 pulau seperti isi ceramah Habib Rizieq.
HRÂ : Apartemennya belum dibangun, ngurugnya belum selesai saudara, unitnya sudah habis laku.