China Shenhua Energy: Perusahaan ini adalah salah satu pemain utama dalam sektor batu bara Indonesia, dengan mengelola beberapa tambang batu bara di Kalimantan. Penguasaan China Shenhua di sektor batu bara Indonesia memberikan kontrol besar atas ekspor batu bara Indonesia ke pasar internasional, terutama ke China.
Zhejiang Materials Industry Group: Perusahaan ini berinvestasi besar dalam sektor nikel Indonesia, salah satunya melalui proyek smelter nikel di Sulawesi.
Sinosteel: Sebuah perusahaan besar yang memiliki tambang bijih nikel di Indonesia dan juga terlibat dalam pembangunan smelter yang terkait dengan proyek pengolahan logam.
Hunan Valin Steel: Perusahaan ini juga terlibat dalam proyek pengolahan nikel, yang merupakan bagian dari rencana China untuk mengendalikan pasokan nikel global.
China National Petroleum Corporation (CNPC): Perusahaan energi raksasa ini memiliki investasi dalam sektor minyak dan gas Indonesia, selain kegiatan eksplorasi energi lainnya.
2. Dampak Lingkungan
Keberadaan perusahaan-perusahaan China dalam sektor tambang Indonesia menimbulkan dampak lingkungan yang signifikan, terutama terkait dengan eksploitasi besar-besaran sumber daya alam. Beberapa dampak lingkungan yang telah terjadi antara lain:
Dampak Pencemaran dan Kerusakan Ekosistem:Â
Kegiatan tambang yang tidak terkontrol dan sering kali tidak memperhatikan standar lingkungan telah menyebabkan kerusakan ekosistem yang parah. Di beberapa wilayah di Kalimantan dan Sulawesi, eksploitasi batu bara dan nikel telah menyebabkan pencemaran air, tanah, dan udara. Limbah yang dihasilkan dari kegiatan pertambangan, baik yang berupa limbah kimia, air asam tambang, maupun limbah berbahaya lainnya, mencemari sungai dan merusak kehidupan biota perairan.
Deforestasi:Â
Beberapa kegiatan pertambangan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan China menyebabkan deforestasi besar-besaran, terutama di daerah hutan tropis. Pembukaan lahan untuk tambang dan infrastruktur terkait sering kali menghancurkan habitat alam, menyebabkan kerugian besar bagi keanekaragaman hayati di Indonesia. Di Kalimantan, misalnya, deforestasi yang disebabkan oleh kegiatan pertambangan batu bara dan nikel telah menyebabkan hilangnya habitat satwa liar seperti orangutan Borneo.