Fungsi Pansori  Dalam Masyarakat KoreaÂ
1. Media Hiburan Tradisional
Pansori merupakan salah satu bentuk hiburan tradisional yang menggabungkan elemen musik, narasi, dan teater. Penonton dihibur melalui kombinasi cerita yang mendalam, vokal yang penuh emosi, dan ekspresi pemain yang memikat. Durasi pertunjukan pansori yang panjang---kadang mencapai beberapa jam---menjadikannya pengalaman artistik yang luar biasa. Dengan alur cerita yang menyentuh hati, seni ini berhasil menjaga perhatian audiens sembari menyampaikan pesan-pesan universal tentang kehidupan.
2. Pelestarian Budaya dan Tradisi
Sebagai seni yang lahir dari akar tradisi, pansori memegang peran vital dalam melestarikan warisan budaya Korea. Cerita-cerita seperti Chunhyangga dan Simcheongga tidak hanya menghibur tetapi juga menjadi media untuk meneruskan nilai-nilai budaya, norma, serta sejarah kepada generasi muda. Pansori telah membantu masyarakat Korea mempertahankan identitas mereka di tengah perubahan zaman.
3. Ekspresi Emosi Kolektif
Pansori merupakan medium bagi masyarakat Korea untuk mengekspresikan emosi kolektif mereka, khususnya konsep han (penderitaan mendalam) dan jeong (kasih sayang). Setiap penampilan menciptakan ruang emosional di mana penyanyi, pendengar, dan cerita menyatu dalam harmoni. Hal ini membuat pansori menjadi lebih dari sekadar seni pertunjukan, melainkan juga pengalaman emosional yang menyentuh jiwa.
4. Sarana Kritik Sosial
Dalam banyak cerita pansori, terselip kritik sosial yang tajam terhadap ketidakadilan, penindasan, dan ketimpangan di masyarakat. Seni ini berfungsi sebagai media penyampai suara kaum tertindas, memberikan kritik terhadap struktur sosial yang tidak adil, serta menyampaikan pesan moral yang relevan. Dengan cara ini, pansori menjadi sarana refleksi sosial sekaligus alat untuk menyampaikan perubahan.
5. Alat Edukasi
Pansori tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik. Melalui kisah-kisahnya, pansori mengajarkan nilai-nilai moral seperti kebaikan hati, kejujuran, dan pentingnya solidaritas. Sebagai contoh, Heungbuga mengajarkan bahwa kebaikan hati akan membawa berkah, sementara keserakahan akan mendatangkan malapetaka. Dengan demikian, seni ini menjadi media pembelajaran yang efektif bagi masyarakat dari segala usia.