Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Budaya "Chi Ku" : Filosofi Tangguh Orang China

10 Januari 2025   08:37 Diperbarui: 10 Januari 2025   10:48 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (Kompas.id)

Chi Ku (吃苦)  telah lama menjadi bagian integral dari budaya Tiongkok, terutama dalam dunia pendidikan. Nilai ini mengajarkan pentingnya ketekunan, ketabahan, dan kemampuan untuk bertahan menghadapi kesulitan, sebuah prinsip yang diinternalisasi sejak dini oleh anak-anak Tionghoa. Dalam konteks pendidikan, Chi Ku menjadi landasan yang mendorong siswa untuk terus berjuang meskipun menghadapi tekanan akademis yang tinggi, jam belajar yang panjang, ujian yang berat, dan ekspektasi yang besar dari keluarga maupun masyarakat.

Tekanan ini tidak hanya datang dari sistem pendidikan yang kompetitif, tetapi juga dari budaya yang sangat menekankan pentingnya pendidikan sebagai jalan menuju kesuksesan. Orang tua sering kali menanamkan semangat Chi Ku kepada anak-anak mereka, mendorong mereka untuk melihat kesulitan sebagai peluang untuk berkembang dan mengasah ketahanan mental. Ini tercermin dalam praktik belajar yang ketat, seperti menghadiri les tambahan setelah sekolah, menyelesaikan banyak pekerjaan rumah, hingga mempersiapkan diri secara intensif untuk ujian-ujian besar seperti Gaokao, ujian masuk perguruan tinggi yang sangat menentukan masa depan siswa.

Di balik tekanan ini, Chi Ku juga membawa dampak positif. Banyak siswa yang berhasil mengembangkan disiplin, etos kerja yang kuat, dan kemampuan untuk menghadapi tantangan dengan sikap tangguh. Filosofi ini mengajarkan bahwa keberhasilan tidak datang secara instan, melainkan melalui kerja keras dan pengorbanan. Namun, di sisi lain, pendekatan ini sering dikritik karena potensi dampaknya terhadap kesehatan mental siswa. Tingginya tingkat stres, kecemasan, hingga kelelahan emosional menjadi isu yang kerap dibahas dalam diskusi tentang sistem pendidikan Tiongkok.

Dalam menghadapi tantangan era modern, banyak pendidik dan orang tua di Tiongkok mulai mempertimbangkan bagaimana menerapkan Chi Ku secara seimbang, sehingga nilai-nilai ketekunan tetap terjaga tanpa mengorbankan kesejahteraan emosional anak-anak. Integrasi nilai Chi Ku dengan pendekatan pendidikan yang lebih fleksibel dan berorientasi pada kesejahteraan holistik dapat menjadi solusi untuk menciptakan generasi yang tangguh sekaligus bahagia.

2. Dunia Kerja

Dalam dunia kerja, prinsip Chi Ku (吃苦) menjadi panduan yang sangat relevan bagi individu untuk menghadapi persaingan, tantangan, dan tekanan di tempat kerja. Filosofi ini mendorong pekerja untuk melihat kesulitan sebagai peluang pengembangan diri, yang tercermin dalam dedikasi tinggi, jam kerja panjang, dan keinginan untuk terus belajar. Beberapa contoh nyata dapat menggambarkan bagaimana nilai ini diterapkan dalam berbagai sektor.

Di sektor teknologi, perusahaan seperti Alibaba dan Huawei sering dianggap sebagai contoh penerapan nilai Chi Ku. Karyawan di perusahaan-perusahaan ini sering bekerja dalam pola kerja 996—jam kerja dari pukul 9 pagi hingga 9 malam, 6 hari seminggu. Pola kerja ini, meskipun kontroversial, menunjukkan bagaimana nilai Chi Ku diterapkan di dunia profesional. Pendiri Alibaba, Jack Ma, pernah mengatakan bahwa bekerja dalam sistem 996 adalah berkah, karena memberikan kesempatan bagi individu untuk belajar dan berkembang lebih cepat. Banyak karyawan yang bertahan di bawah tekanan ini akhirnya menjadi ahli di bidangnya atau naik ke posisi kepemimpinan.

Pekerja migran di Tiongkok juga menjadi contoh nyata penerapan Chi Ku. Mereka meninggalkan kampung halaman untuk bekerja di kota besar dengan kondisi yang sering kali sulit, seperti bekerja di lokasi konstruksi atau pabrik dengan jam kerja panjang dan upah rendah. Meski menghadapi tantangan ini, mereka tetap bekerja keras untuk meningkatkan taraf hidup keluarga mereka, sering kali mengirim sebagian besar penghasilan mereka ke kampung halaman. Kisah sukses mereka yang mampu mendanai pendidikan anak-anak hingga mencapai jenjang universitas menjadi bukti kekuatan nilai Chi Ku.

Di industri hiburan, artis-artis Tiongkok juga dikenal menerapkan filosofi Chi Ku. Sebelum mencapai ketenaran, banyak dari mereka menjalani pelatihan intensif selama bertahun-tahun, termasuk menyanyi, menari, akting, hingga belajar bahasa asing. Contohnya adalah Jackson Wang, seorang artis yang dikenal secara internasional, yang harus meninggalkan keluarga dan menjalani pelatihan ketat di Korea Selatan sebelum debut. Ketekunan dan kerja kerasnya akhirnya membuahkan hasil, menjadikannya salah satu artis Asia yang diakui dunia.

Dokter dan tenaga medis di Tiongkok sering menghadapi beban kerja yang sangat berat. Jam kerja panjang, kurangnya waktu istirahat, dan tekanan untuk memberikan pelayanan berkualitas adalah bagian dari pekerjaan mereka. Filosofi Chi Ku memungkinkan mereka untuk tetap bertahan dalam kondisi ini, memahami bahwa pekerjaan mereka memiliki dampak besar bagi masyarakat. Dalam beberapa kasus, seperti pandemi COVID-19, dedikasi mereka bahkan menjadi teladan global dalam menangani krisis.

Nilai Chi Ku memang membantu individu mencapai keberhasilan profesional dengan etos kerja yang tangguh. Namun, seperti dalam dunia pendidikan, tekanan yang berlebihan di dunia kerja juga memunculkan risiko kesehatan mental dan fisik. Tingkat stres tinggi, burnout, hingga depresi sering menjadi dampak yang harus dihadapi oleh mereka yang terlalu fokus pada prinsip ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun