Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memahami Kecerdasan Emosional (EQ) untuk Pengembangan Soft-Skill

12 Desember 2024   17:39 Diperbarui: 12 Desember 2024   17:58 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Mengelola Emosi (Self-regulation)

Kemampuan mengelola emosi adalah keterampilan penting untuk tetap tenang di bawah tekanan dan merespons situasi secara rasional.

Menurut Peter Salovey, salah satu pencetus teori kecerdasan emosional, "Pengelolaan emosi yang baik adalah inti dari pengambilan keputusan yang bijak."

Strategi Praktis yang dapat diterapkan dalam mengelola emosi, antara lain dengan :

Teknik Pernapasan:  Latih teknik seperti 4-7-8 (tarik napas selama 4 detik, tahan selama 7 detik, buang napas selama 8 detik) untuk menenangkan pikiran saat emosi memuncak.

Meditasi Mindfullness:  Manfaat dari meditasi mindfulness antara lain mengurangi stres, meningkatkan fokus dan konsentrasi, meningkatkan kesejahteraan emosional, serta membantu mengatasi kecemasan dan depresi. Praktik ini sering digunakan dalam terapi psikologis, seperti Mindfulness-Based Stress Reduction (MBSR) dan Mindfulness-Based Cognitive Therapy (MBCT), untuk membantu individu menghadapi masalah mental dan emosional.

Latih Respons, Bukan Reaksi:  Saat menghadapi situasi emosional, berhenti sejenak sebelum merespons. Misalnya, hitung hingga 10 sebelum menjawab saat marah.

Manfaat dari pengelolaan emosi yang baik akan  membuat Anda lebih adaptif dalam menghadapi situasi sulit dan meningkatkan pengendalian diri.

3. Mengembangkan Empati

Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan emosi orang lain, yang merupakan komponen penting dalam hubungan interpersonal.

Daniel Goleman menyatakan, "Empati bukan hanya tentang memahami emosi orang lain, tetapi juga menggunakan pemahaman itu untuk membangun hubungan yang kuat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun