2. Mengelola Emosi (Self-regulation)
Kemampuan mengelola emosi adalah keterampilan penting untuk tetap tenang di bawah tekanan dan merespons situasi secara rasional.
Menurut Peter Salovey, salah satu pencetus teori kecerdasan emosional, "Pengelolaan emosi yang baik adalah inti dari pengambilan keputusan yang bijak."
Strategi Praktis yang dapat diterapkan dalam mengelola emosi, antara lain dengan :
Teknik Pernapasan:Â Â Latih teknik seperti 4-7-8 (tarik napas selama 4 detik, tahan selama 7 detik, buang napas selama 8 detik) untuk menenangkan pikiran saat emosi memuncak.
Meditasi Mindfullness:Â Â Manfaat dari meditasi mindfulness antara lain mengurangi stres, meningkatkan fokus dan konsentrasi, meningkatkan kesejahteraan emosional, serta membantu mengatasi kecemasan dan depresi. Praktik ini sering digunakan dalam terapi psikologis, seperti Mindfulness-Based Stress Reduction (MBSR) dan Mindfulness-Based Cognitive Therapy (MBCT), untuk membantu individu menghadapi masalah mental dan emosional.
Latih Respons, Bukan Reaksi:Â Â Saat menghadapi situasi emosional, berhenti sejenak sebelum merespons. Misalnya, hitung hingga 10 sebelum menjawab saat marah.
Manfaat dari pengelolaan emosi yang baik akan  membuat Anda lebih adaptif dalam menghadapi situasi sulit dan meningkatkan pengendalian diri.
3. Mengembangkan Empati
Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan emosi orang lain, yang merupakan komponen penting dalam hubungan interpersonal.
Daniel Goleman menyatakan, "Empati bukan hanya tentang memahami emosi orang lain, tetapi juga menggunakan pemahaman itu untuk membangun hubungan yang kuat."