Pembelajaran holistik lebih dari sekedar pencapaian nilai akademis. Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan pembelajaran yang relevan dan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Pembelajaran ini mengarah pada pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kreativitas yang memungkinkan siswa menghadapi tantangan di luar kelas. Ini termasuk:
a. Pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning) yang menghubungkan teori dengan situasi dunia nyata.
b. Memastikan bahwa siswa mampu mengaitkan materi yang dipelajari dengan pengalaman mereka sehari-hari, serta memberi mereka kesempatan untuk menerapkannya di luar ruang kelas.
5. Pengembangan Karakter
Selain mengembangkan keterampilan akademis, pembelajaran holistik juga bertujuan untuk membentuk karakter siswa. Beberapa nilai yang ditekankan dalam pendekatan ini termasuk:
a. Kejujuran, tanggung jawab, kerjasama, dan empati.
b. Mengajarkan siswa untuk menjadi individu yang tidak hanya cerdas tetapi juga memiliki rasa empati terhadap orang lain dan dunia di sekitar mereka.
c. Memupuk rasa tanggung jawab sosial dan memberi mereka keterampilan untuk berkontribusi dalam masyarakat.
Tantangan dalam Pembelajaran Holistik
Meskipun pembelajaran holistik menawarkan banyak keuntungan, implementasinya di lapangan tidak selalu mudah. Berikut beberapa tantangan yang sering dihadapi:
1. Keterbatasan Sumber Daya