Motivasi karakter sangat mempengaruhi arah plot. Setiap tindakan atau keputusan yang diambil oleh karakter harus memiliki alasan yang jelas dan relevansi terhadap konflik atau tujuan utama dalam cerita.
Kiat:
Pastikan bahwa karakter bertindak berdasarkan keinginan atau kebutuhan yang nyata, dan pilih motivasi yang dapat dipercaya oleh pembaca. Motivasi ini akan memberikan kedalaman pada karakter dan membuat cerita lebih mendalam.
Contoh:
Dalam The Godfather, karakter Michael Corleone berubah karena motivasi yang kuat untuk melindungi keluarganya dan memenuhi harapan ayahnya. Keputusan-keputusan yang diambilnya dalam menghadapi musuh dan pergeseran karakternya menjadi pusat dari plot cerita.
7. Gunakan Cliffhanger di Akhir Bab
Jika menulis cerita berseri atau novel, cliffhanger adalah cara yang sangat efektif untuk menjaga pembaca tetap tertarik dan ingin melanjutkan membaca.
Kiat:
Akhiri setiap bab dengan sebuah momen yang menggantung atau ketegangan yang belum terpecahkan. Ini akan menciptakan rasa penasaran yang kuat dan mendorong pembaca untuk terus membaca.
Contoh:
Dalam Game of Thrones, banyak bab yang berakhir dengan cliffhanger yang membuat pembaca penasaran tentang nasib karakter-karakter tertentu, seperti ketika Jon Snow berada dalam bahaya besar atau saat karakter utama lainnya menghadapi keputusan hidup atau mati.