Ernest Jones dan Carl Jung
Ernest Jones, seorang psikoanalis terkemuka yang merupakan pengikut Freud, mengkritik analisis mimpi Freud yang dianggap terlalu mekanistik dan terlalu menekankan pada simbolisme seksual dalam mimpi.
Jones berpendapat bahwa mimpi harus dipahami dalam konteks individu, dan tidak semua simbol dalam mimpi berhubungan dengan dorongan seksual atau konflik bawah sadar yang diutarakan oleh Freud.
Carl Jung, yang awalnya merupakan pengikut Freud, kemudian mengembangkan pandangannya sendiri mengenai mimpi dan bawah sadar. Jung menentang pandangan Freud yang menganggap bawah sadar sebagai tempat dorongan seksual dan agresi. Jung lebih menekankan aspek kolektif dari bawah sadar, yang mencakup arketipe-arketipe dan simbol universal, bukan hanya konflik individual atau seksual.
6. Kritik terhadap Konsep Oedipus
Edward O. Wilson
Konsep Kompleks Oedipus Freud yang menyatakan bahwa anak laki-laki mengalami ketertarikan seksual terhadap ibunya dan kecemburuan terhadap ayahnya dianggap oleh beberapa ilmuwan, termasuk Edward O. Wilson, sebagai tidak ilmiah dan terlalu kultural.
 Wilson, seorang ahli biologi, berpendapat bahwa teori ini tidak didukung oleh bukti ilmiah yang jelas dan lebih banyak mencerminkan pandangan budaya dan sosial pada masa itu. Menurut Wilson, penjelasan Freud terlalu berfokus pada aspek seksual tanpa mempertimbangkan faktor biologis dan evolusioner dalam perilaku manusia.
7. Kritik terhadap Konsep Libido dan Thanatos
Erich Fromm :
Erich Fromm, seorang psikolog humanistik, mengkritik teori Freud mengenai libido dan thanatos (dorongan hidup dan dorongan mati). Fromm berpendapat bahwa pandangan Freud tentang manusia yang didorong oleh dorongan seksual (libido) dan dorongan destruktif (thanatos) adalah pandangan yang terlalu pesimis dan deterministik.