Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Memahami Jerat "Ilusi Kontrol, Rasa Beruntung dan Hampir Menang" Dalam Perjudian

7 November 2024   07:19 Diperbarui: 7 November 2024   07:19 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memahami jebakan mental dalam perjudian sebenarnya bisa menjadi langkah awal untuk menghindari kerugian besar. Pertama, sadari bahwa perjudian adalah permainan probabilitas dan peluang, bukan keterampilan atau “keberuntungan yang dikontrol.” Setiap kali kita merasa “akan menang,” coba pertimbangkan sejenak: apakah ini perasaan atau fakta? Bertaruh karena perasaan beruntung sama saja dengan bertaruh pada sesuatu yang tidak bisa diukur atau diprediksi.

Jika Anda atau orang terdekat Anda sering berjudi, perhatikan tanda-tanda bahwa jebakan mental ini mungkin sudah memengaruhi cara mereka mengambil keputusan. Kebiasaan untuk berjudi dengan “perasaan beruntung” atau merasa “akan menang” bisa berisiko jangka panjang. Jika sering muncul dorongan untuk berjudi meskipun tahu risikonya, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional, seperti konselor atau organisasi yang membantu masalah kecanduan.

Perjudian memang menghibur dan, dalam batas tertentu, bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan. Namun, penting untuk menjaga kendali dan tetap rasional. Jika Anda menyadari bahwa perasaan seperti keberuntungan, kendali, atau pola sedang memengaruhi keputusan Anda, berhenti sejenak dan renungkan. Kehidupan kita penuh dengan peluang, dan berjudi pada permainan bukanlah satu-satunya cara untuk mencapai kesuksesan atau kebahagiaan.

Kunci dari semua ini adalah memahami diri dan memperhitungkan keputusan secara rasional, bukan emosional. Di dunia perjudian atau pengambilan keputusan lainnya, kemenangan terbesar mungkin bukanlah jumlah uang yang didapat, melainkan keberanian untuk tetap bijak dan menjaga kendali diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun