Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kant vs Descartes dalam Debat Imajiner tentang "Kebenaran" Dipandu Socrates

3 November 2024   08:02 Diperbarui: 3 November 2024   08:25 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Socrates: (menatap mereka berdua, dengan ekspresi penuh minat) 

"Sepertinya kita menghadapi  jalan buntu di sini, Herr Descartes dan Herr Kant. Tapi, bagaimana dengan konsep kebenaran yang bersifat etis atau moral? Jika kebenaran absolut mungkin tidak bisa kita capai dalam ilmu pengetahuan atau dunia fisik, apakah ada kebenaran mutlak dalam hal yang baik atau buruk?"

Descartes:

 "Kebenaran moral ?,  Saya kira itu pun bisa kita capai dengan menggunakan akal dan logika. Jika kita bisa memahami kebenaran melalui pikiran yang jernih, maka kita juga bisa mengetahui yang baik dan yang buruk. Akal mampu memberi kita panduan moral yang jelas."

Kant: (menyela dengan serius) 

"Saya setuju bahwa akal adalah kunci, tetapi kebenaran moral tidak sama dengan kebenaran ilmiah atau logis. Moralitas bagi saya adalah tindakan yang dilakukan karena kita mengerti itu benar secara universal, itulah konsep imperatif kategoris yang saya ciptakan.  Kita melakukan sesuatu bukan karena kita ingin atau merasa perlu, tetapi karena kita tahu itu benar untuk semua."

Descartes: (mengernyit, tertawa kecil) 

"Imperatif kategoris ?,  Jadi Anda menganggap ada hukum moral yang harus diikuti oleh semua orang, terlepas dari konteks ? Bagaimana mungkin semua situasi punya jawaban moral yang sama?"

Kant: 

"Herr Descartes, moralitas adalah tentang prinsip, bukan tentang hasil atau konteks. Jika suatu tindakan salah, maka itu salah, dan alasan kita melakukannya tidak mengubah kebenaran moralnya."

Socrates: (mengangguk penuh minat) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun