5. Relevansi dan Kontribusi
Setiap riset harus memiliki kontribusi yang signifikan terhadap bidang ilmu yang ditekuni. Penelitian yang tidak relevan, tidak memiliki inovasi, atau tidak memecahkan masalah yang ada, bisa dianggap sebagai pemborosan sumber daya.
Menurut Albert Bandura, seorang psikolog terkenal, "Penelitian yang baik adalah penelitian yang memecahkan masalah nyata dan memiliki dampak pada masyarakat luas".
Penelitian tentang pengembangan energi terbarukan, seperti tenaga surya, telah memberikan dampak besar dalam mengatasi perubahan iklim. Penelitian ini dianggap relevan dan sangat penting karena memberikan solusi konkret terhadap krisis energi dan lingkungan.
Penelitian yang tidak relevan dapat merugikan sumber daya yang seharusnya dialokasikan untuk riset yang lebih penting. Dalam jangka panjang, ini juga bisa memperlambat inovasi dan pengembangan teknologi.
6. Pengelolaan Konflik Kepentingan
Peneliti harus mengungkapkan jika mereka memiliki konflik kepentingan yang bisa memengaruhi hasil penelitian. Ini penting untuk menjaga integritas penelitian dan memastikan bahwa hasilnya objektif.
Sebuah studi pada jurnal medis menunjukkan bahwa 29% penelitian yang didanai oleh industri farmasi cenderung menghasilkan hasil yang lebih positif untuk produk yang mereka teliti, dibandingkan penelitian independen .
Pada 2015, sebuah riset tentang manfaat gula yang didanai oleh industri makanan dikritik karena hasilnya dianggap bias, mengurangi perhatian terhadap bahaya kesehatan gula berlebihan.
Konflik kepentingan yang tidak diungkapkan dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap hasil penelitian. Jika ini terjadi pada riset yang terkait dengan kesehatan masyarakat atau kebijakan publik, konsekuensinya bisa sangat serius.
7. Publikasi dan Penyebaran Hasil