Tulisan ini sejatinya belum membahas problematika empirik pemahaman keislaman yang berbasis literatur berbahasa Arab. Atau, problematika terkait pembelajaran bahasa Arab yang diperlukan untuk memahami teks. Â Tulisan di atas masih dalam wacana konseptual mengenai makna literasi dan urgensi bahasa Arab dalam memahami literatur keislaman. "Semoga menjadi satu titik dalam merangkai kalimat yang lebih bermanfaat".Wallahu A'lam.
*) Rudi Ahmad Suryadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!