"B-baiklah, Pak." Ani bergegas kembali ke kebun, dengan Pak Armand yang menatapnya curiga. Kemudian lelaki itu kembali ke ruang kerjanya dan terus mengetik.
--- *** ---
Malam itu, rasa penasaran akhirnya berhasil menguasai Ani. Ketika Pak Armand tertidur di kamarnya, Ani mengendap-endap ke lantai dua. Dia membuka pintu dan memasuki ruangan.
Seorang gadis kecil sedang tidur di ranjang. Dia tampak sangat cantik dan damai, rambut hitamnya terurai di bantal putih.
Ani membungkuk untuk melihat. Wajah gadis kecil itu sangat pucat. Apakah dia sakit?
Sepasang mata merahnya terbuka. Ani tersentak dan melompat mundur.
Pintu di belakangnya terbanting menutup.
--- *** ---
Pak Armand menatap layar komputernya. Sudah lewat tengah malam. Dia harus menyelesaikan iklan penawaran pekerjaan sebelum mengirimnya lewat email ke surat kabar.
Dari kamar di lantai dua, dia bisa mendengar teriakan mengerikan Ani. Kemudian suara gadis kecil itu, yang memanggil dengan suara nyanyian yang tinggi dan halus:
"Pa-paaa, aku bo-saaan. Dia tidak mau main sama a-kuuu ..."