Seminggu setelah Winn dan Dre pulang, aku menemui dr.Iva. Beliau baik dan sangat keibuan. Pendengar yang tidak menghakimi.
Setidaknya, ini baru sesi pertama. Semoga diagnosisnya tidak terlalu mengerikan.
Keluar dari ruangan dr.Iva, kuputuskan untuk ke sayap lain bangunan RS itu. Ada kafe yang menyediakan ragam menu yang cukup enak.
Kubaca lagi WA dari kedua sahabatku:
Winn:
"You need help, Rana. No need to feel ashamed."
Dre:
"We'll always support you. Okay?"
Â
"Rana, kamu ngapain di sini?"
Aku terperanjat. Mama sudah ada di depanku. Di tangan beliau ada tas besar berlabel 'Radiologi'. Keningku berkerut. Perasaanku tidak enak.