Mohon tunggu...
Sulistiyo Kadam
Sulistiyo Kadam Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati ekonomi, interaksi manusia, dan kebijakan publik

Kumpulan Kata dan Rasa

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Jakarta sebagai Destinasi Wisata, Mungkinkah?

7 Juli 2018   21:25 Diperbarui: 8 Juli 2018   21:35 2475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayangnya pedagang kaki lama yang merebut jalan dari masyarakat umum belum ada perbaikan. Mungkin terlalu muluk kalau kita mengharapkan pedagang kaki lima menjelma menjadi food truck atau seperti farmer market rapi di negara maju atau hawker center seperti Singapura.

Dari dulu saya berharap (kawasan) Sabang bisa menjadi Bukit Bintang versi Jakarta, tapi apa daya setetah belasan tahun, saya masih harus sabar bermimpi.  

Namun sebagai penduduk Jakarta, yuk kita berkontribusi semampu kita.

Please, jangan buang sampah sembarangan. Tak jarang saya lihat orang membuang sampah dari pintu mobil. Atau makan di pinggir jalan dan membuang sampahnya sembarangan.

Memang tempat sampah tidak ada di setiap sudut tapi tetap saja ada di tempat tertentu. Karena tinggal dekat Sabang, saya selalu memperhatikan betapa kumuhnya kawasan ini terutama pagi hari dengan aroma bekas limbah pedagang kaki lima setiap malam.

Pusat jajanan di sebelah gedung Mandiri selalu penuh dengan sampah dan aroma apek. Ini Ring 1 mannnnnnn! Istana negara hanya 3 menit naik mobil dan 10 menit jalan kaki. Pusat pemerintahan juga ada di kawasan ini. Aduh.

Rasa peduli sebagai masyarakat juga perlu kita tingkatkan. Kalau ada aksi copet di bis atau di jalan, mari kita peduli. Teriak copet adalah bentuk kepedulian untuk memerangi kejahatan. Kita berikan rasa aman kepada pengunjung yang menjadi tamu kita.

Dan please ya teman-teman, adik-adik, jangan suka minta foto dengan bule, mereka terganggu. Dan sebagai orang Indonesia saya risih melihatnya. Jangan terlalu mengagung-agungkan orang bule. Kita sama sederajat. Hargai mereka dengan memberikan ketenangan yang bebas gangguan dan hargai diri kita sendiri.

Untuk keramahan yuk belajar bahasa asing minimal Bahasa Inggris. Kalau ada yang tanya kita bisa menjawab dengan baik. Kita tunjukkan kita bangsa yang terpelajar dan berbudaya. Sederajat dengan bangsa-bangsa lain di dunia.      

Berat memang menjadikan Jakarta sebagai tujuan wisata dunia tapi upaya harus terus dilakukan. Seribu langkah harus diawali dari satu langkah. Kita mulai dari diri kita dari sekarang.     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun