Mohon tunggu...
Sulistiyo Kadam
Sulistiyo Kadam Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati ekonomi, interaksi manusia, dan kebijakan publik

Kumpulan Kata dan Rasa

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Satu Senja di Tepian Sungai Rheine : Ruang Publik dan Interaksi Antar Warga

30 Juni 2012   15:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:23 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_191754" align="aligncenter" width="615" caption="Bursa buku"]

1341074618653307059
1341074618653307059
[/caption]

Di kawasan Markplatz, seorang pemusik dengan permainan pianonya tampak berhasil memukau pengunjung. Beberapa diantaranya bersedia memasukkan kepingan logam di kantong yang diletakkan di atas piano. Biar kelasnya pengamen, tapi permainan musiknya sangat memikat. Di sekitarnya, sesekali tampak warga jogging melewati kerumuman pengnjung yang duduk-duduk menghadap sungai.

Di ruang publik yang memadai seperti ini, segala aktivitas terlihat sangat mungkin untuk dilakukan. Mau sekadar jalan kaki, duduk menikmati suasana, bersepeda, jogging, minum kopi atau bir semua terasa menyenangkan. Sepertinya warga dapat melepaskan penat tanpa banyak mengeluarkan biaya. Tak ada lalu lalang kendaraan yang riuh rendah. Kalaupun ada paling hanya satu dua. Itupun melalui jalan terpisah.

[caption id="attachment_191759" align="aligncenter" width="648" caption="Barisan pohon di sepanjang jalan lebar dan nyaman"]

13410753891474587555
13410753891474587555
[/caption]

Ingin rasanya berlama-lama di tempat ini tapi hari beranjak gelap. Jam di tangan menunjukkan pukul 21.30 waktu setempat. Udara semakin dingin dan matahari berangsur-angsur tenggelam mewariskan semburat emas di ujung cakrawala. Sungai Rheine dengan latar belakang jembatan dan Rheine Tower melengkapi suasana senja dan memberikan kenangan tersendiri sepanjang sore sampai malam itu. Di area publik di tepi Sungai Rheine ini memang tidak banyak yang fantastis. Hanya hal-hal sederhana yang diperoleh, tapi kesan yang ditinggalkan begitu dalam dan bermakna.

[caption id="attachment_191772" align="aligncenter" width="657" caption="Matahari tenggelam di tepi Rheine"]

1341077799770600987
1341077799770600987
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun