[caption id="attachment_191754" align="aligncenter" width="615" caption="Bursa buku"]
Di kawasan Markplatz, seorang pemusik dengan permainan pianonya tampak berhasil memukau pengunjung. Beberapa diantaranya bersedia memasukkan kepingan logam di kantong yang diletakkan di atas piano. Biar kelasnya pengamen, tapi permainan musiknya sangat memikat. Di sekitarnya, sesekali tampak warga jogging melewati kerumuman pengnjung yang duduk-duduk menghadap sungai.
Di ruang publik yang memadai seperti ini, segala aktivitas terlihat sangat mungkin untuk dilakukan. Mau sekadar jalan kaki, duduk menikmati suasana, bersepeda, jogging, minum kopi atau bir semua terasa menyenangkan. Sepertinya warga dapat melepaskan penat tanpa banyak mengeluarkan biaya. Tak ada lalu lalang kendaraan yang riuh rendah. Kalaupun ada paling hanya satu dua. Itupun melalui jalan terpisah.
[caption id="attachment_191759" align="aligncenter" width="648" caption="Barisan pohon di sepanjang jalan lebar dan nyaman"]
Ingin rasanya berlama-lama di tempat ini tapi hari beranjak gelap. Jam di tangan menunjukkan pukul 21.30 waktu setempat. Udara semakin dingin dan matahari berangsur-angsur tenggelam mewariskan semburat emas di ujung cakrawala. Sungai Rheine dengan latar belakang jembatan dan Rheine Tower melengkapi suasana senja dan memberikan kenangan tersendiri sepanjang sore sampai malam itu. Di area publik di tepi Sungai Rheine ini memang tidak banyak yang fantastis. Hanya hal-hal sederhana yang diperoleh, tapi kesan yang ditinggalkan begitu dalam dan bermakna.
[caption id="attachment_191772" align="aligncenter" width="657" caption="Matahari tenggelam di tepi Rheine"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H