Mohon tunggu...
Sulistiyo Kadam
Sulistiyo Kadam Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati ekonomi, interaksi manusia, dan kebijakan publik

Kumpulan Kata dan Rasa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pulau Lengkuas, Secuil Surga yang Tercecer di Belitung

31 Juli 2011   06:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:13 1395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_122603" align="aligncenter" width="630" caption="Perahu yang membawa pengunjung ke Pulau Lengkuas"]

13121264371836892132
13121264371836892132
[/caption]

Begitu turun dari kapal, rasanya saya ingin berguling-guling di hamparan pasir putih dan mencebur ke laut yang airnya begitu bening. Terus terang, ini pertama kalinya saya merasa menemukan perpaduan pasir dan laut yang menawan. Mungkin saya terlalu berlebihan karena sejauh ini baru mengunjungi Pantai Parai di Bangka, Kuta di Bali, Parangtritis, Baron, dan Kukup di Jogja, juga Pantai Panjang di Bengkulu. Belum ada yang seindah ini. Dan di Pulau Belitung sendiri, saya yakin pantai di Pulau Lengkuas ini adalah yang terbaik. Tidak luas memang, tapi tetap saja menawan. Di sekeliling pulau banyak bertebaran batu granit yang menjulang dan terlihat nyaman untuk bermain. Dua perempuan kecil anak pemilik perahu terlihat sangat menikmati berenang di pantai dan berlarian memanjat batu-batu granit yang ada. Beberapa batang pohon kelapa tumbuh menegaskan suasana pantai dengan nyiur melambai. Dan biasanya para pengunjung datang untuk melakukan snorkeling di sekitar wilayah ini. Kedalamannya hanya sekitar 1,5 meter. Menurut seorang teman, kalau hendak mencebur ke laut mesti berhati-hati karena banyak bulu babi di dasarnya. Tapi jangan kuatir, bulu babi itu terlihat jelas di dasar laut berpasir putih karena airnya sangat bening.

Akhirnya saya dapat merasakan Pulau Lengkuas, kebanggaan Belitung. Dan memang benar, belum ke Belitung kalau belum ke Pulau Lengkuas. Selamat berpetualang,, (bersambung).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun