Mohon tunggu...
Ayoung F. Athar
Ayoung F. Athar Mohon Tunggu... -

writer

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bakul Puisi Kompas, Instrumentalia

12 Januari 2018   12:07 Diperbarui: 12 Januari 2018   12:16 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

                        

Asin keringat ibu

Pula kerut di wajahnya adalah rindu

Malam mengusik

Tampak do'a-do'a tenggelam di sepasang matanya

Sebelum  tubuh renta, tergerus usia

Langkah pincang menuntunnya rebah ke pembaringan

Menyusun nafas yang menua di dasar dada

Bising rumah kita memanggilku_ibu...

Pilu tersayat di antara kedua telingaku

Jendela yang terus melembai_rindu tampak tak sampai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun