Apakah itu semua cukup untuk membuat pasien merasa betah? Mungkin tidak, karena tujuan program rehab bukan untuk membuat pasien betah sehingga ingin berlama-lama di rehab, melainkan agar pasien bisa mendapatkan intervensi yang tepat di dalam lingkungan yang aman bebas dari napza, sambil belajar guna menambah pengetahuan dan keterampilan yang kedepannya diharapkan dapat diaplikasikan untuk menjaga kondisi pulih selama berada di lingkungan masing-masing.
Salah satu materi penting yang sering disampaikan kepada pasien maupun keluarga dengan masalah gangguan penggunaan napza adalah teori tentang 6 Tahapan Perubahan (Stages of Change Model) dari DiClemente dan Prochaska.Â
Penting bagi pasien dan keluarga untuk memiliki pemahaman bahwa perubahan membutuhkan waktu, dan sifatnya bervariasi dari satu pasien ke pasien lainnya.Â
Namun, semua pasien akan melalui tahapan yang sama sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya. Saat berada dan menjalani setiap tahap, adanya penerimaan dan dukungan tanpa syarat dari profesional kesehatan dan juga keluarga perlu diberikan, bersamaan dengan intervensi yang disesuaikan dengan situasi unik dari masing-masing pasien.Â
Berikut adalah 6 tahapan tersebut, yaitu:
Tahap 1: PrakontemplasiÂ
Pada tahap prakontemplasi, orang tidak berpikir serius untuk berubah dan tidak tertarik pada bantuan apa pun.Â
Orang-orang dalam tahap ini cenderung mempertahankan kebiasaan buruk mereka saat ini dan tidak menganggapnya sebagai masalah.Â
Mereka mungkin bersikap defensif ketika menghadapi upaya orang lain yang menekan mereka agar berubah. Cara lain untuk menggambarkan tahap ini adalah ketika orang belum melihat dirinya memiliki masalah.
Tahap 2: KontemplasiÂ
Di tahap kontemplasi adalah orang yang berada dalam keadaan ambivalen atau masih ragu-ragu, mempertimbangkan untung dan ruginya kalau seandainya mereka berubah.Â