Mohon tunggu...
dMoonnRabbit
dMoonnRabbit Mohon Tunggu... Freelancer - Passionate Learner

Dilahirkan pada tahun 1995, bulan April

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pahlawan-pahlawan yang Tak Disebutkan

10 November 2018   18:48 Diperbarui: 10 November 2018   19:18 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat hari pahlawan Indonesia..

Hari ini 10 November 2018. Kita semua beramai menyaksikan dan merayakan berabgai perayaan dan peringatan akan dahsyatnya perang mempertahankan kemerdekaan yang pernah terjadi di Surabaya. Tepat pada tanggal ini, 10 November.

Sebagai sedikit informasi, pertempuran 10 November di Surabaya merupakan sebuah pertempuran yang dianggap paling heroik, mengingat banyaknnya korban yang gugur kala itu, dan beratnya pertempuran yang dihadapi. Yang kemudian menjadi symbol perlawanan Tentara Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.

Ketang, bukan Cuma Tentara Indonesia, mungkin lebih tepatnya Tentara Indonesia dengan segenap Rakyat yang terlibat kala itu. Terpujilah untuk mereka yang kala itu terluka, hingga hilang nyawa. Semoga setiap tetes darahnya menjadi pengingat setiap kebaikan, semoga setiap titik darahnya menjadi amalan yang akan menerangi mereka di kehidupan mereka disana.

Kata Pandji Pragiwaksono dalam StandUpnya, pahlawan itu mereka yang merelakan kenyamanannya terenggut agar kenyamanan kita terjaga. Saya memikirkan statement ini. Mereka yang berjuang dimedan laga, bergempur habis-habisan atas nama Tuhan demi bangsa yang mereka inginkan untuk merdeka. Berkorban waktu dan tenaga bahkan nyawa.

Mereka adalah pahlawan besar. Mereka yang bahkan namanya tak banyak atau mungkin tak pernah disebutkan. Mereka selamanya pahlawan. Bunga bangsa yang kini damai berisitirahat dipangkuan ibundanya, ibu pertiwi. Terpujilah bagi mereka yang telah berpulang. Terimakasih telah menjadikan bangsa ini merdeka. Terimakasih telah melahirkan sebuah bangsa yang dinamakan Indonesia.

Sebagai bangsa yang berdiri mandiri dengan bangga. Sejajar tanpa dibawah kuasa lain selain kuasa Tuhan yang diamanahkan melalui rakyatnya.

Terimakasih telah mempertahankan bangsa ini agar tidak kembali terulang dalam penjajahan. Terimakasih telah gigih bertahan. Meski digempur habis-habisan. Terimakasih telah melahirkan semangat yang hingga kini kami jaga atas nama patriotism dan nasionalisme, hingga nanti akan kami wariskan pada generansi setelah kami.

Mereka yang berjuang menyuarakan keadilan, berdiri digarda paling depan untuk menyuarakan keadilan. Menyuarakan kebebasan atas nama Hak Asasi Manusia. Mereka yang melawan kesemena-menaan. Melawan kedzaliman atas nama kelanggengan kekuasan. Merampas paksa kebebasan.

Mereka putra-putra bangsa yang hilang dan tak kunjung pulang. Mereka putra bangsa yang hingga kini, tidak diketahui dimana keberadaannya, atau mereka yang sudah pulang menyusul pendahulunya. Perjuangan mereka tak kalah berat kala itu. Lawan mereka mungkin bukan Belanda atau Jepang yang jelas beda. Lawan mereka bukan Meriam dan pertarungan di medan laga. Lawan mereka ada bangsa mereka sendiri, tirani. Ironi.

Mereka yang tidak hanya peduli tapi berani bertanya dan melawan balik. Mereka yang berada dibalik kebabasan yang dirasakan kini. Terimakasih karena telah melahirkan sejarah panjang untuk bangsa ini, terimakasih karena proses menuju sebuah bangsa yang dewasa dan jaya tidak pernah mudah.

Maaf karena kalian menjadi salah satu korban dalam perjalanannya. Maaf karena kalian yang harus membayar mahalnya harga dari sebuah demokrasi. Dari mahalnya keadilan dan kebebasan. Selamanya kalian adalah pahlawan. Putra-putra terbaik bangsa. Selamanya akan dikenang.

Mereka juga pahlawan, yang berlaga di lapangan olahraga. Yang berjuang mengalahkan malas dan rasa jengah, juga kekhawatiran akan kepastian masa depan. Baginya nama bangsa adalah seagalanya. Yang penting Indonesia Raya harus bergema di podium utama, dan Merah Putri harus berkibar paling tinggi diudara. Setiap tetes keringat adalah suara dari proses panjang latihan, tekad baja dan keberanian.

Bagi mereka para penggiat perubahan, yang berharap pada perubahan dalam setiap aksi yang mereka lakukan atas nama kepedulian. Mereka yang bergerak dalam segala bidang. Tulus didasari keinginan akan diaraih kemajuan. Melawan lelah dan malas juga berbagai stigma. Mereka yang juga banyak berkorban namun seringkali diremehkan. Mereka yang percaya bahwa perubahan nyata dapat diraih dihari kemudian, menggandeng satu demi satu tangan untuk berjuang beriringan. Mereka yang selalu percaya. Terimakasih.

Tapi jangan lupa, bahwa mereka juga pahlawan. Ibu yang selalu bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan agar kamu tidak kelaparan di tengah pelajaran. Ayah juga selalu pulang lebih malam untuk mencari sedikit nafkah, agar uang kuliah mu tidak terlambat dalam pembayaran.

Kakak mu yang selalu bekerja sedikit lebih berat dan mengalahkan egonya untuk mencuci piring bekas kamu makansupaya kamu bisa konsentrasi dalam mengerjakan PR. Guru mu yang harus belajar lebih keras karena harus menyelesaikan kuliahnya, karena harus lebih pintar dari mu. Agar bisa mengajari mu dengan baik. Agar kamu jauh lebih baik.

Mereka yang berkorban, mengorbankan kenyamanannya demi kemaslahatan orang banyak adalah pahlawan. Pahlawan bagi mereka yang terbantu karena pengorbanan mereka. Mari memaknai hari pahlawan ini sebagai pengingat kita. Bahwa setiap hal kecil itu berarti. Setiap mereka yang melakukan hal kecil tersebut juga berarti. Seperti yang dibilang diawal, mereka adalah pahlawan.

Karena apa? Karena ada pengorbanan disana, juga ada ketulusan atas nama "karena manusia". Kenapa "karena manusia?", karena manusia kita harusnya dan sudah sepantasnya saling tolong-menolong, dan bukankah tidak ada alasan lain untuk saling menolong selain alasan "karena manusia". Nurani kita intinya diciptakan untuk itu, saling. Saling menolong, saling menutupi, saling melengkapi, saling berempati.

Mari belajar untuk mengucapkan terimakasih dan memberikan apresiasi bagi pahlawan-pahlawan dikehidupan kita sehari-hari. Karena sebuah senyuman dan ucapakan terimakasih dengan ketulusan adalah penawar yang sangat berharga. Mungkin itu sudah lebih dari cukup, jika kita hanya dapat membalasnya melalui doa. Dan jangan lupa, bahwa kamu juga adalah pahlawan.

Bagimu yang sedang bergulat dengan berbagai kesulitan, menolak untuk menyerah dan keras berjuang. Bagimu yang skripsi terasa berat namun tetap kamu terjang, bagimu yang pekerjaan terasa begitu melelahkan namun tetap ikhlas karena Lillah , bagimu yang juga berjuang untuk orang-orang yang kamu sayang. Sekali lagi, selamat hari Pahlawan Indonesia .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun