Selamat hari pahlawan Indonesia..
Hari ini 10 November 2018. Kita semua beramai menyaksikan dan merayakan berabgai perayaan dan peringatan akan dahsyatnya perang mempertahankan kemerdekaan yang pernah terjadi di Surabaya. Tepat pada tanggal ini, 10 November.
Sebagai sedikit informasi, pertempuran 10 November di Surabaya merupakan sebuah pertempuran yang dianggap paling heroik, mengingat banyaknnya korban yang gugur kala itu, dan beratnya pertempuran yang dihadapi. Yang kemudian menjadi symbol perlawanan Tentara Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.
Ketang, bukan Cuma Tentara Indonesia, mungkin lebih tepatnya Tentara Indonesia dengan segenap Rakyat yang terlibat kala itu. Terpujilah untuk mereka yang kala itu terluka, hingga hilang nyawa. Semoga setiap tetes darahnya menjadi pengingat setiap kebaikan, semoga setiap titik darahnya menjadi amalan yang akan menerangi mereka di kehidupan mereka disana.
Kata Pandji Pragiwaksono dalam StandUpnya, pahlawan itu mereka yang merelakan kenyamanannya terenggut agar kenyamanan kita terjaga. Saya memikirkan statement ini. Mereka yang berjuang dimedan laga, bergempur habis-habisan atas nama Tuhan demi bangsa yang mereka inginkan untuk merdeka. Berkorban waktu dan tenaga bahkan nyawa.
Mereka adalah pahlawan besar. Mereka yang bahkan namanya tak banyak atau mungkin tak pernah disebutkan. Mereka selamanya pahlawan. Bunga bangsa yang kini damai berisitirahat dipangkuan ibundanya, ibu pertiwi. Terpujilah bagi mereka yang telah berpulang. Terimakasih telah menjadikan bangsa ini merdeka. Terimakasih telah melahirkan sebuah bangsa yang dinamakan Indonesia.
Sebagai bangsa yang berdiri mandiri dengan bangga. Sejajar tanpa dibawah kuasa lain selain kuasa Tuhan yang diamanahkan melalui rakyatnya.
Terimakasih telah mempertahankan bangsa ini agar tidak kembali terulang dalam penjajahan. Terimakasih telah gigih bertahan. Meski digempur habis-habisan. Terimakasih telah melahirkan semangat yang hingga kini kami jaga atas nama patriotism dan nasionalisme, hingga nanti akan kami wariskan pada generansi setelah kami.
Mereka yang berjuang menyuarakan keadilan, berdiri digarda paling depan untuk menyuarakan keadilan. Menyuarakan kebebasan atas nama Hak Asasi Manusia. Mereka yang melawan kesemena-menaan. Melawan kedzaliman atas nama kelanggengan kekuasan. Merampas paksa kebebasan.
Mereka putra-putra bangsa yang hilang dan tak kunjung pulang. Mereka putra bangsa yang hingga kini, tidak diketahui dimana keberadaannya, atau mereka yang sudah pulang menyusul pendahulunya. Perjuangan mereka tak kalah berat kala itu. Lawan mereka mungkin bukan Belanda atau Jepang yang jelas beda. Lawan mereka bukan Meriam dan pertarungan di medan laga. Lawan mereka ada bangsa mereka sendiri, tirani. Ironi.
Mereka yang tidak hanya peduli tapi berani bertanya dan melawan balik. Mereka yang berada dibalik kebabasan yang dirasakan kini. Terimakasih karena telah melahirkan sejarah panjang untuk bangsa ini, terimakasih karena proses menuju sebuah bangsa yang dewasa dan jaya tidak pernah mudah.