Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pelajaran Berharga Terpuruknya Industri Teh Sri Langka

15 September 2024   21:14 Diperbarui: 15 September 2024   21:25 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kombinasi perkerjaan yang sangat berat dengan upah yang rendah ini membuat pekerja teh  seperti layaknya budak. Para pemetik teh diharuskan memanen 18 kilogram daun teh hijau setiap hari untuk mendapatkan upah minimum, yang meningkat 70 persen dari Rp 50.000 menjadi Rp 85.000 per hari.

Dengan semakin memburuknya perekonomian  Sri Langka kenaikan upah yang ditetapkan oleh pemerintah ini memuat pengusaha tertekan karena  meningkatnya biaya produksi. Krisis keuangan yang sedang berlangsung membuat petani harus membayar lebih untuk bahan bakar dan listrik.

Saat ini Perkebunan the di Sri Langa mengalami  penurunan produktivitas akibat rendahnya tingkat penggunaan teknologi baru, pertumbuhan produksi yang lambat, meningkatnya kelangkaan tenaga kerja,  serta  rendahnya keterampilan pekerja telah mengakibatkan rendahnya produktivitas.

Masalah kompleks yang sedang menimpa perkebunan teh  di Sri Langka aini jika dibiarkan tanpa solusi akan semakin memburuk dan bukan tidak mungkin dalam waktu yang tidak terlalu lamau, reputasi negara ini sebagai pengekspor the terbesar  dunia akan tergeseser dan di saat yang bersamaan perekonomian Sri Langka akan semakin memburuk.

Semoga apa yang terjadi di Sri langka ini dapat menjadi pelajaran yang sngat berharga bagi industri  teh Indonesia,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun