Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Beauty Artikel Utama

Toxic Culture Kecantikan Buatan ala Korea

22 Juni 2024   17:00 Diperbarui: 24 Juni 2024   13:08 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena gelombang K-Pop, K-film, K-beauty, K-food dll memang harus diakui sangat berhasil mendongkrak popularitas Korea Selatan dan juga perekonomian, namun ada sisi gelap yang menyertainya sebagai dampak gelombang ini jika ditinjau dari sisi identitas budaya dan standar kecantikan.

Ras Asia termasuk Korea sangat kental dipengaruhi oleh blue print genetik mongolid dengan ciri pada umnya kulit yang lebih gelap, mata yang lebih sipit dan hidung yang tidak semancung ras kaukasia.

Namun sayangnya identitas ras eksotik ini tampaknya tergerus oleh kebutuhan untuk merubah penampilan gadis bagai kebanyakan gadis Korea agar mata menjadi lebih besar, kulit lebih putih, rambut menjadi pirang, hidung lebih mancung untuk memimik ras kaukasia.

Jadi tidak heran jika standar kecantikan ala Korea ini sudah bergeser jauh dari kondisi aslinya. Ciri ciri ras eksotik khas Asia kini berbegeser dengan standar yang terbaru seperti alis harus rapi, dagu berbentuk V, kulit putih, mata besar, bibir penuh, tubuh langsing dan bugar. Standar kecantikan baru seperti inilah yang merasuki pikiran generasi Z Korea. Sebagai dampaknya operasi plastik merupakan tindakan yang sangat umum dilakukan untuk merubah penampilan secara instan.

Data yang dikeluarkan oleh Reuters mencerminkan hal ini secara gamblang seiring dengan maraknya industri bedah plastik di Korea Selatan.

Industri bedah plastik Korea Selatan pada tahun 2020 saja sudah bernilai US $15,5 miliar sedangkan industri kecantikannya yang lebih luas bernilai $16,4 miliar pada tahun 2022.

Pesatnya perkembangan industri bedah plastik di Korea Setalan ini dapat dipahami karena 25% wanita berusia antara 19 dan 29 tahun di Korea pernah menjalani operasi plastik.

Tidak hanya sampai disitu saja industri layanan pembuatan foto dengan teknik airbrush yang membuat wajah pemohon terlihat lebih putih dan langsing juga sangat marak.

Tuntutan akan standar kecantikan baru ini justru mempengaruhi kejiwaan gadis korea generasi Z karena ekspektasi kecantikan yang ekstrem telah merusak kepercayaan dirinya dan berkontribusi terhadap buruknya kesehatan mental.

Dari sisi psikologi begitu seorang gadis sudah masuk ke dalam lama dunia bedah plastik, maka dirinya akan terjebak dalam ketidakpuasan tanpa ujung akan penampilan dirinya karena apa yang telah dilakukan dirasakan tidak akan pernah cukup..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun