Di tengah-tengah konflik dan ketidakstabilan politik ini akhirnya ISIS muncul dan menguat disaat pasukan Amerika ditarik dari Irak di tahun 2011.
Kekosongan kekuasaan ini membuat ISIS mendeklarasikan pemerintahan kekhalifahan yang sempat menguat di tahun 2014, namun akhirnya berhasil dikalahkan di tahun 2017 yang kembali melibatkan pasukan Amerika.
Pasca kejatuhan ISIS ternyata ketidakstabilan pemerintah Irak terus terjadi yang menimbulkan pemberontakan dan gelombang unjuk rasa berkelanjutan sampai saat ini.
Invasi Amerika dan sekutunya di Irak memang menimbulkan dampak sistemik penghancuran Irak yang kemungkinan besar telah dirancang sebelumnya agar menimbulkan ketidakstabilan tidak saja di Irak namun juga dikawasan Timur Tengah.
Pemberontakan, pembunuhan, konflik sektarian makin meruncing yang menimbulkan ketidakstabilan politik ini setiap saat dapat saja memicu perang saudara yang lebih besar lagi.
Tidak hanya sampai disitu saja ternyata invasi Amerika juga menghancurkan perekonomian negara yang dulunya pernah jaya dengan produksi gas dan minyaknya yang berlimpah.
Bagi Amerika Irak merupakan masa lalu yang harus dilupakan tanpa sedikitpun merasa bersalah atas kejahatan kemanusiaan yang telah dilakukannya.
Tentunya banyak orang yang bertanya-tanya apa sebenarnya hasil dari invasi Amerika?Â
Impian akan masa depan Irak yang lebih baik kini tinggal bayangan mimpi di siang bolong.
Rujukan :Â satu, dua, tiga, empat, lima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H