Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Tragedi Kemanusiaan 20 Tahun Pasca Invasi Irak oleh Amerika dkk

22 Maret 2023   18:31 Diperbarui: 24 Maret 2023   07:41 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peruntuhan patung Saddam Hussein di tahun 2003 simbol invasi Amerika ke Irak.| Foto: Getty Images

Di tengah-tengah konflik dan ketidakstabilan politik ini akhirnya ISIS muncul dan menguat disaat pasukan Amerika ditarik dari Irak di tahun 2011.

Kekosongan kekuasaan ini membuat ISIS mendeklarasikan pemerintahan kekhalifahan yang sempat menguat di tahun 2014, namun akhirnya berhasil dikalahkan di tahun 2017 yang kembali melibatkan pasukan Amerika.

Pasca kejatuhan ISIS ternyata ketidakstabilan pemerintah Irak terus terjadi yang menimbulkan pemberontakan dan gelombang unjuk rasa berkelanjutan sampai saat ini.

Invasi Amerika dan sekutunya di Irak memang menimbulkan dampak sistemik penghancuran Irak yang kemungkinan besar telah dirancang sebelumnya agar menimbulkan ketidakstabilan tidak saja di Irak namun juga dikawasan Timur Tengah.

Pemberontakan, pembunuhan, konflik sektarian makin meruncing yang menimbulkan ketidakstabilan politik ini setiap saat dapat saja memicu perang saudara yang lebih besar lagi.

Tidak hanya sampai disitu saja ternyata invasi Amerika juga menghancurkan perekonomian negara yang dulunya pernah jaya dengan produksi gas dan minyaknya yang berlimpah.

Bagi Amerika Irak merupakan masa lalu yang harus dilupakan tanpa sedikitpun merasa bersalah atas kejahatan kemanusiaan yang telah dilakukannya.

Tentunya banyak orang yang bertanya-tanya apa sebenarnya hasil dari invasi Amerika? 

Impian akan masa depan Irak yang lebih baik kini tinggal bayangan mimpi di siang bolong.

Rujukan : satu, dua, tiga, empat, lima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun