Kini anak anak muda dan juga kalangan tokoh lain pendukungnya akan segera menghadapi persidangan dengan tuduhan yang sangat serius yaitu melakukan subversi.
Jumlahnya yang akan disidang mencapai 47 orang yang diantaranya sudah dikenal dunia namanya karena gerakan pro demokrasinya seperti Joshua Wong dan Benny Tai.
Sebagian besar pejuang demokrasi ini sudah menjalani tahanan minimal selama 2 tahun sebelum menghadapi persidangan yang akan segera mereka hadapi.
Di bawah undang undang keamanan  nasional yang diterapkan di Hongkong oleh pemerintah Tiongkok tindakan mereka merupakan kejahatan yang sangat serius dan dapat berujung pada human mati.
Salah satu tuduhan yang paling serius adalah mengadakan pemilu tidak resmi yang dianggap oleh pemerintah Tiongkok sebagai rindakan untuk menumbangkan pemerintah.
Pemerintah Tiongkok menganggap bahwa ada skeneario besar dibalik gerkan ini dengan tujuan untuk mendapatkan mayoritas di legistalif untuk melumpuhkan pemerintah dan menghalangi pengesahan undang undang yang akan berujung pada penggulingan pemerintah resmi yang ditunjuk oleh pemerintah Tiongkok Daratan.
"Kelompok 47" yang akan disidangkan ini diantaranya adalah ::
- Wong usia 26 tahun yang telah dipenjara tiga kali  atas  perannya dalam protes tahun 2019 dan acara nyala lilin yang dilarang
- Tai usia 58 tahun  mantan profesor tetap di Universitas Hong Kong
- Gwyneth Ho usia 26 tahun  tahun mantar jurnalis yang meliput serangan Yuen Long 2019 terhadap para pengunjuk rasa
- Claudia Mo usia 66 tahun  Mantan anggota parlemen yang menjadi wakil terpilih selama delapan tahun
Dari kelompok 47 ini hanya 16 orang yang akan diadili karena 31 orang termasuk Mr Wong dan Mr Tai telah mengaku bersalah dan akan segera dihukum
Pemilihan pendahuluan yang digagas oleh kelompok pro demokrasi yang membuat pemerintah Tiongkok meradang diadakan pada bulan Juli 2020, beberapa hari setelah undang-undang keamanan nasional diterapkan oleh pemerintah Tiongkok daratan dan  menarik sekitar 600.000 pemilih.
Sebagai respon dari tindakan ini pemerintah Tiongkok  segera menyatakan bahwa pemilihan pendahuluan ini illegal dan menunda pemilihan Dewan Legislatif.
Pada pemungutan suata berikutnya setelah diubah aturannya otmatis hanya mencantumkan calon yang setia pada pemerintah Tiongkok daratan.