Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Taliban Melarang Wanita Menempuh Pendidikan di Universitas, Resep Menuju Lost Generation

21 Desember 2022   08:50 Diperbarui: 22 Desember 2022   08:00 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keputusan pemerintah Taliban untuk melarang wanita menempuh pendidikan ini merupakan titik awal menuju era  lost generation mengingat peran wanita sangat sentral di dalam keluarga untuk mendidik dan membesarkan anak anaknya.

Kita tentunya dapat membayangkan bagaimana jadinya seorang anak dibesarkan oleh seorang ibu yang tidak memiliki pendidikan. Siklus ini tentunya akan berulang ketika anak perempuannya besar dan tidak diperbolehkan menempuh pendidikan.

Terlepas dari faham yang dianut oleh Taliban,  harus disadari menempuh pendidikan merupakan hak seseorang termasuk wanita.

Pendidikan merupakan kunci untuk membuka pintu dunia yang sangat dinamis untuk keluar jari jeratan jaring kemiskinan.  Tanpa adanya pendidikan maka seseorang akan hidup dalam kungkungan pemikiran yang membuat pengetahuan dan pandangannya menjadi sangat sempit dan akan terperosok dalam jurang kemiskinan.

Pendidikan merupakan hak asasi manusia yang berfungsi untuk mengangkat laki-laki dan perempuan keluar dari kemiskinan, meratakan ketidaksetaraan dan memastikan pembangunan berkelanjutan. (SDG).

Namun pada kenyataannya menurt UNESCO saat ini terdapat 244 juta anak dan remaja yang  masih tidak memliki kesempatan menempuh pendidikan  karena alasan sosial, ekonomi dan budaya.

Perlu disadari bahwa pendidikan merupakan salah satu alat yang paling ampuh dalam mengangkat anak-anak dan orang dewasa dari kemiskinan sekaligus merupakan batu loncatan menggapai  hak asasi manusia lainnya.

Jadi tidak heran jika UNESCO menyatakan bahwa pendidikan merupakan investasi yang paling berkelanjutan.

Hak atas pendidikan yang berkualitas sudah tercantum  Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dan instrumen hukum internasional.

Berbagai masalah politik, ekonomi, pendidikan  dan sosial yang kini dihadapi oleh rakyat Afghanistan membuat masa depan mereka semakin tidak menentu.

Ke depan pengucilan Afghanistan dari komunitas  internasional akan terus terjadi dan membuat negara ini semakin terperangkap dalam kegelapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun