Disamping itu di dalam negeri Amerika sudah babak belur dengan kenaikan  harga minyak dan bahan pangan yang berdampak pada penurunan popularitas  Joe Biden yang mencapai titik nadir
Kemarahan Joe Biden ini sebenarnya dapat dimengeti karena Joe Biden walaupun tidak secara eksplisit sudahberupaya  "mengemis" kepada Arab Saudi untuk menuruti keinginan Amerika untuk meningkatkan pasokan minyaknya.
Disamping itu keniakkan harga minyak dan juga bahan pangan di Amerika jika tidak segera dikendalikan akan membuat Joe Biden kemungkinan besar tidak akan terpilih kembali sebagai presiden karena  popularitasnya  semakin terpuruk.
Arab Saudi Dijadikan  Kambing Hitam
Kemurkaan Joe Biden terhadap Arab Saudi tercermin dari pernyataan resmi Joe Biden yang mengatakan bahwa Amerika akan mengevaluasi hubungannya dengan Arab Saudi akibat keputusan OPEC untuk mengurangi pasokan minyak dunia.
Bahkan secara terang terangan Amerika akan mengajak sekutunya untuk mengevaluasi kembali hubungannnya dengan Arab Saudi dan negara produsen minyak lainnya yang berperan dalam pengurangan pasokan minyak dunia ini.
Keputusan Amerika untuk mengevalusi kembali hubungannnya dengan Arab Saudi mencerminkan bagaimana selama ini hubungan kedua negara lebih banyak menekankan pada kepentingan Amerika.
Selama ini hubungan Amerika dan Arab Saudi dan juga negara negara penghasil minyak di kawasan teluk memang tidak pernah mulus karena Amerika selalu menggunakan senjata pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dan juga keinginan untuk mengontrol minyak dunia untuk kepentingan Amerika.
Disamping  itu Amerika memandang negara di kawasan teluk ini sebagai pasar besar penjualan peralatan militer.
Namun Amerika melupakan sejarah bahwa minyak merupakan senjata yang paling ampuh untuk menaklukan dunia. Sehingga tidak heran banyak perang yang melibatkan Amerika di kawasan Timur Tengah alasan utamanya adalah untuk menguasai pasokan minyak.
Kegagalan Amerika di Afghanistan  dan Irak mencerminkan bagaimana sulitnya menaklukkan negara negara dikawasan teluk ini jika tujuan utamnya hanya untuk menguasai pasokan minyak semata.
Tidak tunduknya OPEC+ pada keinginan Amerika ini  mencerminkan bahwa negara negara pengahasil minyak dunia seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab untuk urusan minyak tidak lagi mau dikendalikan Amerika.