Pemerintah yang baru terbentuk ternyata tidak stabil karena mayoritas nya di parlemen sangat tipis. Ketidakstabilan ini akhirnya memakan korban karena perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin terpaksa harus mengundurkan diri setelah berkuasanya hanya 17 bulan saja setelah beberapa anggota parlemen UMNO menarik dukungannya.
Saat ini sebagai gambaran sebaran kekuatan politik di Malaysia hanya ada 3 negara bagian yang dikuasai oleh UMNO, sedangkan 6 negara lainnya dikuasai oleh partai oposisi atau partai koalisi pemerintah.
Melihat kekuatan politik UMNO saat ini memang cukup mengkhawatirkan, karena jika dalam pemilu mendatang partai UMNO tidak menunjukkan kinerja politik yang baik sehingga hanya menang tipis apalagi kalah maka tujuan diadakannya pemilu yang lebih awal justru membawa Malaysia ke krisis politik yang lebih dalam lagi.
Hal yang membuat situasi semakin rumit adalah pengumuman pengajuan pemilu ini hanya 3 hari setelah pemerintah mengumumkan anggaran tahun 2023 namun belum disahkan oleh parlemen. Jadi usai pemilu pemerintah yang baru terbentuk harus membahas kembali anggaran tahun 2023
Pengumuman anggaran 3 hari sebelum pengumuman pengajuan pemilu ini dapat dianggap sebagai strategi UMNO untuk memenangkan hati rakyat dalam pemilu mendatang karena di dalam anggaran tersebut penuh dengan janji janji manis termasuk berbagai bantuan yang akan diberikan pada rakyat Malaysia.
Malaysia kini sedang dalam turbulensi politik yang penyelesaiannya akan menentukan masa depan Malaysia.
Dunia kini sedang menanti, apakah torehan emas perekonomian di masa lalu yang sempat mendapat julukan macan ekonomi Asia akan pulih kembali ataukah sebaliknya Malaysia akan tambah terpuruk akibat skandal korupsi dan juga rakyat Malaysia yang semakin haus akan kebebasan berpendapat.
Rujukan: Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H