Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Kontroversi Pemakaman Abe yang Membuat Jepang Terbelah

28 September 2022   17:39 Diperbarui: 3 Oktober 2022   23:18 1130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akie Abe istri Abe membawa abu Abe dalam upacara kenegaraan pemakaman Abe. Photo: Reuters 

Pro dan Kontra pemakaman Abe Kunihiko Miura/The Yomiuri Shimbun/AP
Pro dan Kontra pemakaman Abe Kunihiko Miura/The Yomiuri Shimbun/AP

Ribuan pelayat harus mengantri berjam jam untuk memberi penghormatan terakhirnya kepada mantan Perdana Menteri Jepang ini.

Di sisi lain upacara pemakaman kenegaraan ini mengundang protes dan kemarahan masyakat di berbagai wilayah di Jepang, utamanya di Tokyo. Sebab, di samping sosok Abe yang dinilai kontroversial, upacara pemakaman menghabiskan uang rakyat sebesar US$11.5 juta atau sekira lebih dari Rp170 miliar

Terbelahnya masyarakat Jepang ini tergambar dari hasil survei yang dilakukan oleh salah satu surat kabar ternama Jepang yaitu Mainichi yang menyebutkan bahwa 62% masyarakat Jepang tidak setuju dengan upacara pemakaman kenegaraan Abe ini.

Selain itu, setelah terbunuhnya Abe, terungkap pula hubungan antara Abe, Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa, dan Gereja Unifikasi. Ini pun yang memicu kemarahan publik.

Salah satu alasan Tetsuya Yamagami pembunuh Abe adalah terkait keterkaitan Abe dengan Gereja Unifikasi ini yang dianggapnya telah menghancurkan keuangan keluarganya.

Hasil survei internal partai LDP juga sudah bocor ke publik yang menyebutkan bahwa hampir setengah dari 379 legislator nasional partai yang memerintah memiliki hubungan erat dengan gereja dan kelompok-kelompok afiliasi lainnya dengan imbalan berupa dukungan suara.

Tidak pelak lagi terungkapnya keeratan hubungan antara LDP partai yang berkuasa dengan gereja ini menyebabkan popularitas Perdana Menteri Fumio Kishida turun di bawah 30 %.

Sebagai salah satu langkah untuk untuk mengatasi kemarahan masyarakat Jepang, Kishida mengocok ulang kabinetnya dan memerintahkan para legislator LDP untuk memutuskan hubungan dengan Gereja Unifikasi.

Di kalangan politikus Jepang juga terjadi perpecahan karena partai-partai oposisi Jepang memboikot acara tersebut dan beranggapan bahwa Abe tidak pantas mendapat kehormatan sebesar itu.

Pihak oposisi menyebutkan bahwa selama memerintah, Abe telah membuat kebijakan kontroversial seperti merevisi konstitusi pasifik Jepang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun