Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Kontroversi Pemakaman Abe yang Membuat Jepang Terbelah

28 September 2022   17:39 Diperbarui: 3 Oktober 2022   23:18 1130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemakaman kenegaraan Abe membuat Jepang terbelah. Photo: Issei Kato/Reuters 

Sejarah mencatat bahwa Pemakaman kenegaraan untuk Abe merupakan yang pertama bagi seorang mantan perdana menteri sejak mantan Perdana Menteri Shigeru Yoshida yang meninggal dunia pada 1967.

Masyarakat Jepang Terbelah

Tidak pelak lagi keputusan pemerintah Jepang untuk memberikan penghormatan berupa pemakaman kenegaraan kepada mantan Perdana Menteri Shinzo Abe yang paling lama memerintah yang terbunuh pada 8 Juli telah membuat Jepang terpecah.

Perdana Menteri Jepang Kishida membela pemakaman kenegaraan ini pantas diberikan kepada Abe karena selama 8 tahun menjabat Abe berperan besar dalam perpolitikan Jepang dan dianggap memiliki visi yang cemerlang untik pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Jepang dan dunia.

Bahkan dalam pidatonya Kishida menyebut bahwa Abe telah mempromosikan konsep Indo-Pacific yang bebas dan terbuka untuk menghalau dominasi dan kebangkitan Tiongkok.

Wakil Presiden Amerika menghadir upacara pemakaman Abe. Photo: ZUMA Press Wire/REX/Shutterstock 
Wakil Presiden Amerika menghadir upacara pemakaman Abe. Photo: ZUMA Press Wire/REX/Shutterstock 

Dalam acara pemakaman ini diperkirakan dihadiri 4.000 orang pelayat termasuk di dalamnya termasuk Perdana Menteri Australia Antony Albanese, Perdana Menteri India Narendra Modi dan Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris.

Paket penghormatan upacara pemakaman ini termasuk 19 tembakan yang dilakukan oleh pasukan kemananan Jepang, lagu kebangsaan diperdengarkan dan tentara yang mengenakan seragam putih membawa abu Abe.

Warga Jepang memberikan penghormatan pada upacara pemakaman Abe. Photo: Issei Kato/ Reuters
Warga Jepang memberikan penghormatan pada upacara pemakaman Abe. Photo: Issei Kato/ Reuters

Akie Abe istri Abe membawa abu Abe dalam upacara kenegaraan pemakaman Abe. Photo: Reuters 
Akie Abe istri Abe membawa abu Abe dalam upacara kenegaraan pemakaman Abe. Photo: Reuters 

Pro dan Kontra pemakaman Abe. Photo: Issei Kato/Reuters
Pro dan Kontra pemakaman Abe. Photo: Issei Kato/Reuters

Pro dan Kontra pemakaman Abe Kunihiko Miura/The Yomiuri Shimbun/AP
Pro dan Kontra pemakaman Abe Kunihiko Miura/The Yomiuri Shimbun/AP

Ribuan pelayat harus mengantri berjam jam untuk memberi penghormatan terakhirnya kepada mantan Perdana Menteri Jepang ini.

Di sisi lain upacara pemakaman kenegaraan ini mengundang protes dan kemarahan masyakat di berbagai wilayah di Jepang, utamanya di Tokyo. Sebab, di samping sosok Abe yang dinilai kontroversial, upacara pemakaman menghabiskan uang rakyat sebesar US$11.5 juta atau sekira lebih dari Rp170 miliar

Terbelahnya masyarakat Jepang ini tergambar dari hasil survei yang dilakukan oleh salah satu surat kabar ternama Jepang yaitu Mainichi yang menyebutkan bahwa 62% masyarakat Jepang tidak setuju dengan upacara pemakaman kenegaraan Abe ini.

Selain itu, setelah terbunuhnya Abe, terungkap pula hubungan antara Abe, Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa, dan Gereja Unifikasi. Ini pun yang memicu kemarahan publik.

Salah satu alasan Tetsuya Yamagami pembunuh Abe adalah terkait keterkaitan Abe dengan Gereja Unifikasi ini yang dianggapnya telah menghancurkan keuangan keluarganya.

Hasil survei internal partai LDP juga sudah bocor ke publik yang menyebutkan bahwa hampir setengah dari 379 legislator nasional partai yang memerintah memiliki hubungan erat dengan gereja dan kelompok-kelompok afiliasi lainnya dengan imbalan berupa dukungan suara.

Tidak pelak lagi terungkapnya keeratan hubungan antara LDP partai yang berkuasa dengan gereja ini menyebabkan popularitas Perdana Menteri Fumio Kishida turun di bawah 30 %.

Sebagai salah satu langkah untuk untuk mengatasi kemarahan masyarakat Jepang, Kishida mengocok ulang kabinetnya dan memerintahkan para legislator LDP untuk memutuskan hubungan dengan Gereja Unifikasi.

Di kalangan politikus Jepang juga terjadi perpecahan karena partai-partai oposisi Jepang memboikot acara tersebut dan beranggapan bahwa Abe tidak pantas mendapat kehormatan sebesar itu.

Pihak oposisi menyebutkan bahwa selama memerintah, Abe telah membuat kebijakan kontroversial seperti merevisi konstitusi pasifik Jepang.

Di samping itu retorika nasionalistik Abe dinilai telah memperburuk hubungan Jepang dengan negara-negara tetangga, termasuk Korea Selatan.

Di tahun 2020 juga Abe terlibat dalam skandal penyalahgunaan dana politik dan terlibat dalam kronisme.

Abe juga dikritik karena penanganannya yang buruk terhadap pandemi Covid-19 dan memaksakan penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo di tengah kondisi Covid-19 yang mewabah.

Tampaknya kontroversi pemakaman kenegaraan Abe ini tidak akan berhenti ketika upacara usai, namun diperkirakan akan berbuntut panjang termasuk berdampak politik pada Perdana Menteri Jepang dan juga partainya.

Ke dapan jika kontrovesi ini terus berlanjut bukan tidak mungkin akan memberikan dampak besar pada karir politik Kishida yang tetap bersikeras untuk memberikan penghormatan berupa upacara pemakaman kenegaraan walaupun sudah diprotes keras oleh sebagian masyakarat dan membuat Jepang terbelah.

Rujukan: Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun