FAO memperingatkan bahwa kerawanan pangan akut dapat memburuk di 20 negara atau wilayah pada periode Juni hingga September 2022 mendatang.
Berdasarkan survei terbaru yang dilakukan oleh Bank Dunia, terdapat 83 negara yang kini penduduknya sudah kehabisan makanan atau mengurangi konsumsinya dalam dua tahun pertama pandemi Covid-19.
Indonesia yang kini sudah dimasukkan oleh Bank Dunia sebagai salah satu negara yang kenaikkan tingkat inflasi pangannya berada pada zona merah yaitu mencapai 9,1% tentunya harus merapatkan barisan dan menyusun strategi dan menelurkan berbagai kebijakan yang tepat agar laju inflasi pangan ini dapat dikendalikan.
Kenaikan harga pangan global yang memicu inflasi pangan ini tidak dapat dianggap enteng karena pengurangan asupan kalori dan gangguan nutrisi tentunya akan mengancam program pengentasan kemiskinan dan perbaikan kesehatan.
Salah satu dampak krisis pangan ini adalah dampak jangka panjang yang akan memengaruhi perkembangan kognitif anak-anak yang sudah dapat dipastikan akan memperburuk kualitas sumber daya manusia di masa mendatang.
Rujukan: Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima, Enam, Tujuh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H