Keberadaan Rosalind Franklin sebagai seorang ilmuwan wanita ternyata mengalami diskriminasi yang sangat luar biasa sehingga namanya sama sekali  tidak pernah dikenal dunia sebagai salah satu peneliti wanita yang memiliki kontribusi besar dalam penelitian ini.
Kisah tragis Rosalind Franklin merupakan salah satu contoh dan gambaran bahwa sampai saat inipun wanita terkadang masih dipandang rendah oleh rekan prianya dalam sain sehingga memang dalam kenyataannya tidak banyak wanita yang berkecimpung dalam dunia yang didominasi kaum pria ini.
Perolehan hadiah nobel Marie Curie dapat dipandang sebagai sesuatu yang luar biasa karena karyanya yang spektakuler dalam bidang fisika.  Namun prestasi wanita pertama penerima hadiah nobel ini tidak dapat dipandang sebagai bentuk  persamaan gender dalam dunia sain  karena lebih dapat dikategorikan sebagai suatu anomali.
Di era moderen ini mungkin ada ribuan wanita yang mengalami nasib yang sama dengan Rosalind Franklin. Â Namun apapun alasannya yang jelas di era modern ini wanita memiliki kemampuan yang sama dengan rekan prianya dalam mengembangkan karirnya di dunia sain.
Jadi sangatlah keliru ketika Lawrence Summers  ekonom dari  Harvard university yang juga  Rektor Harward  pernah berucap bahwa  minimnya wanita yang berkiprah dalam dunia sain bukan karena diskriminasi namun lebih kepada  "perbedaan biologis" antara pria dan wanita.
Rujukan: satu, dua, tiga, empat, lima, tujuh, delapan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H