Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ketika Dunia Memasuki Era Teknologi Pengeditan Gen dalam Menentukan Jenis Kelamin

4 Desember 2021   15:23 Diperbarui: 7 Desember 2021   16:54 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan adanya perkembangan genetika molekuler yang disebut dengan pengeditan gen atau yang dikenal dengan Crispr-Cas9 ,  kini memungkinkan jenis kelamin ternak yang akan dihasilkan sudah dapat dipastikan apakah semuanya akan betina saja atau sebaliknya jantan saja.

Untuk memahami teknologi baru dalam pengeditan gen untuk tujuan menghasilkan jenis kelamin tertentu ini kita tentunya harus mengenal terlebih dulu bagaimana jenis kelamin itu ditentukan.

Sebagai contoh untuk sebagai besar ternak mamalia penentuan jenis kelamin ini ditentukan oleh keberadaan kromosm sex X dan Y.

Seekor ternak betina akan memiliki sepasang kromosom  sex X (XX), sedangkan ternak jantan memiliki satu  kromosom X dan satu lromosom Y (XY).

Dengan mengkombinasikan pengetahuan penentuan jenis kelamin ini dan  teknik pengeditan gen, kini  para peneliti genetika ternak telah berhasil menghasilkan embrio tikus yang mengandung molekul editing  gen yang telah  dinonaktifkan, sehingga dalam perkembangan embrio lebih lanjut jenis kelamin tertentu dapat dibuat tidak berkembang ketahapan selanjutnya menjadi individu.

Penonaktivan gen yang akan berkembang menjadi jenis kelamin tertentu ini dilakukan dengan cara menyisipkan molekul editing gen  yang sudah diedit dan mengintegrasikan dengan DNA induk dan juga ke kromosom X dan Y pejantannya.

Separuh molekul  gen yang telah dinonaktifkan ini selanjutnya dintergrasikan ke kromosom X betina dan separuhnya lagi ke kromosom Y yang dimiliki jantan.

Hal yang paling menakjubkan dari teknologi pengeditan gen ini adalah molekul editing gen yang sudah di non aktifkan ini akan mulai bekerja jika telah terjadi pembuahan.

Dengan teknologi terbaru ini jika separuh molekul  editing gen yang sudah di non aktifkan ini ada di kromosom Y.  Ketika terjadi pembuahan dan bergabung dengan DNA  betina pada kromosom X  yang juga mengandung molekul gen yang sudah di non aktifkan maka akan menghasilkan embrio dengan kombinasi kromosom sex XY.

Dalam keadaan normal embrio dengan kromosom sex XY ini akan berkembang menjadi ternak jantan, namun karena adanya penggabungan molekul editing gen yang telah diedit sebelumnya maka perkembangan embrio selanjutnya akan terhambat dan tidak berkembang menjadi individu.

Namun sebaliknya  jika embrio ini betina (mengandung XX) dan tentunya tidak memiliki molekul editing  gen  dari pihak pejantannya maka embrionya terus berkembang menjadi individu betina,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun