Tikus yang telah direkaya genetiknya ini memiliki peluang yang lebih kecil terkena kanker dan penyakit jantung serta mampu berlari lebih jauh dan lebih cepat di treadmill di laboratorium dan bahkan tikus tikus ini  memiliki bulu yang lebih baik.
Pertanyaan yang paling mendasar adalah apakah kita perlu hidup abadi? Jika perkembangan ilmu pengetahun terkait  penundaan  penuaan pada manusia ini berhasil, tentunya harus juga dipikirkan konsekuensi  dari permanjangan usia manusia ini.
Idealnya memang keinginan manusia untuk hidup lebih lama dan bahagia itu berjalan beriringan. Namun apakah hidup yang terlalu lama itu tidak akan menimbullan kebosanan?
Salah satu tantangan terbesar jika teknologi memungkinkan untuk menggeser pemicu penuaan sehingga menjadikan manusia berumur panjang, Â adalah hidup berkualitas dan produktif, serta sehat.
Terlepas dari kemajuan sain yang menakjubkan ini , yang jelas usia manusia dan makhluk hidup lainnya itu merupakan rahasia Allah SWT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H