Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Albert Einstein dan Kecerdasan Lebah Madu

15 Mei 2021   05:00 Diperbarui: 15 Mei 2021   07:24 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebah madu mengerti konsep Zero dalam matematika.Photo : phys.org

Ketertarikan Judith Davys ini ternyata berhubungan dengan surat Einstein yang dikirim 72 tahun lalu yang masih disimpannya sampai saat ini yang ditujukan pada suaminya.

Berdasarkan hasil pengujian dan klarifikasi yang dilakukan berdasarkan arsip Einstein yang ada di the Hebrew University of Jerusalem ternyata memang benar bahwa surat tersebut asli ditulis oleh Einstein.

Secara spesifik Einstein dalam suratnya mengungkapkan bahwa  dengan mempelajari  tingah laku, sistem sensori, dan sistem respon lebah madu maka akan dapat membantu menguak misteri temuan temuan dalam bidang fisika lainnya yang diluar ranah fisika tradisional.

Einstein juga menekankan pentingnya mempelajari sistem sensory yang dimiliki oleh hewan untuk pengembangan ilmu fisika masa depan.

Pemikiran Eisntein terkait sistem navigasi hewan 70 tahun lalu kini sedikit demi sedikit mulai terungkap dan dimanfaatkan dalam pengembangan ilmu dan pengetahuan.

Sebagai contoh terungkap bahwa ikan hiu dan ikan paus  dapat melakukan perjalannya dengan rute yang sangat akurat dengan menggunakan sistem magnet bumi. Demikian juga  dolphin dan kelelawar menggunakan suara sebagai alat navigasinya.

Sistem navigasi burung bar-tailed godwit yang sangat akurat dan berkesuaian dengan sistem trasmiter satelit. Sumber: Gill et al (2008)
Sistem navigasi burung bar-tailed godwit yang sangat akurat dan berkesuaian dengan sistem trasmiter satelit. Sumber: Gill et al (2008)
Dalam  beberapa dekade ini bermunculan penelitian yang terkait dengan bagaimana magnet bumi dapat menjadi bagian penting sistem navigasi burung yang bermigrasi ribuan kilometer tanpa tersesat.

Kemampuan yang sangat luar biasa dari burung berbasis magnetic-sensing yang mendasari Einstein menghasilkan pemikiran  yang terkait dengan "keacakan dan keterjeratan kuantum (quantum randomness and entanglement)" yang menguncangkan dunia.

Pemikiran Einstein ini mengungkap bahwa reaksi kimia tertentu yang terkait dengan protein yang peka terhadap cahaya yang ada pada retina burung dipengaruhi oleh sistem magnet bumi yang membuat burung dapat menggunakannya sebagai kompas.

Tidak pelak lagi ketertarikan Einstein pada  sistem navigasi yang dimiliki oleh hewan menjadi pemicu kemunculan sistem radar modern yang sanagt sangat berguna bagi kehidupan manusia saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun