Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Uniknya Ritual Tebar Garam dan Amplop Putih pada Olahraga Sumo

27 Maret 2021   10:10 Diperbarui: 27 Maret 2021   20:47 2102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumo juga sangat erat dengan lagenda ketika terjadi pertarungan  antara Raijin (dewa petir) dan Fujin (dewa angin).  Dalam pertarungan ini akhirnya dewa petir keluar sebagai pemenang dan mengklaim tanah Jepang sebagai wilayah kekuasaannya.

Pertarungan antara Raijin (dewa petir ) dan Fujin (dewa angin). Photo:nipponrama.com
Pertarungan antara Raijin (dewa petir ) dan Fujin (dewa angin). Photo:nipponrama.com
Raijin (dewa Petir) Photo: 2aussietravellers.com
Raijin (dewa Petir) Photo: 2aussietravellers.com
Fujin (dewa angin) Photo: 2aussietravellers.com
Fujin (dewa angin) Photo: 2aussietravellers.com
Berdasarkan lagenda inilah sampai saat ini masyarakat Jepang memuja dewa petir yang menguasai Jepang ini.

Catatan tertua yang menceritakan keberadaan Sumo ini  adalah catatan di tahun 712 AD.  Dalam perjalannya Sumo semakin terkenal karena masuk dalam upacara kerajaan.

Sumo kini berkembang sebagai salah satu olahraga budaya yang dikenal dunia dan menjadi semakin menarik ketika turnamen Sumo dintegrasikan dengan festival musik dan tari tradisional.

Di jaman kejayaan Shogun Sumo merupakan bagian dari melatih prajurit dan Samurai memasukkan beberapa teknik dari unsur Jujutsu ke dalam Sumo.

Upacara di kuil Meiji. Photo: insidejapantours.com
Upacara di kuil Meiji. Photo: insidejapantours.com
Setiap ritual yang dilakukan pesumo ini sangat erat dengan prisip kepercayaan Shinto mulai dari memasuki arena sampai dengan upacara penobatan Yokozuna di Kuil Meiji di Tokyo.  Bahkan kanopi yang dipasang di atas arena juga memimik atap kuil Shinto.

Kanopi arena memimik atap kuil Shinto. Photo: Pinterest
Kanopi arena memimik atap kuil Shinto. Photo: Pinterest

Menurut catatan sejarah tradisi tebar garam oleh pesumo sangat erat dengan kepercayaan Shinto. Penganut Shinto mengenal upacara pensucian yang dinamakan Shubatsu yaitu penebaran garam yang biasa dilakukan oleh pendeta ataupun pengikutnya.

Pesumo melakukan tebar garam ini dimaksudkan untuk menyunsucikan arena Sumo. Disamping itu tebar garam dan juga tradisi menghentakkan kedua kaki  ke arena merupakan lambang pengusiran roh roh jahat.

Ritual menghentakkan kaki ke bumi. Photo: japan-guide.com
Ritual menghentakkan kaki ke bumi. Photo: japan-guide.com
Ritual mengentakkan kaki untuk mengusir roh jahat. Photo: Getty Images
Ritual mengentakkan kaki untuk mengusir roh jahat. Photo: Getty Images
Ritual tebar garam ini dinamakan shiomaki ini biasanya melemparkan dan menebar sebanyak setengah  kilo gram garam murni juga dimaksudkan agar turnamen yang dilakukan diberi kelancaran dan keselamatan.

Amplop Putih yang unik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun