Jika kita tengok kembali timeline COVID-19 gelombang pertama di Eropa di tahun 2020 lalu walaupun  menghantam Italia,  namun  di negara Eropa lainnya seperti Spanyol dan Portugis angka penderita dan kematiannya tidak terlalu tinggi.
Namun jika tidak diantisipasi dengan baik maka bukan tidak mungkin gelombang ketiga ini akan menghantam hebat kawasan ini.
Paling tidak ada empat  faktor utama yang menyebabkan peningkatan kembali kasus COVID-19 di kawasan Eropa.
Faktor pertama adalah munculnya strain baru COVID-19 ditengarai juga berperan dalam peningkatan kasus ini karena daya infeksinya menurut pakar epidemiologi 70% Â lebih tinggi.
Kini produsen vaksin sedang menyesuaikan vaksin yang dihasilkan untuk memberikan kekebalan terhadap strain baru ini dan strain lain yang diprediksi juga akan muncul.
Faktor kedua  yang juga berperan dalam peningkatan kasus ini adalah lambatnya kemajuan program vaksinasi di kawasan Eropa ini.
Data yang dikeluarkan oleh Bloomberg's Coronavirus Vaccine Tracker menunjukkan bahwa jika dibandingkan dengan Inggris dan Amerika maka di negara negara yang tergabung dalam Uni Eropa angka proporsi orang yang divasinasi  jauh  lebih Rendah.
Sebagai contoh di inggris jumlah orang yang divaksinasi pertama dari setiap 100 orang mencapai 33 orang, di Amerika 25 orang sementara di negara Uni Eropa rata rata hanya sekitar 8 orang dari setiap 100 penduduknya.
Jika di lihat data di bulan Januari 2021 lalu maka lambatnya vaksinasi bersumber pada pengurangan jatah kaksin Pfizer yang didistribusikan  yang menimbulkan kekacauan di Italia dan negara lainnya di kawasan ini.
Pengalaman buruk ini berlanjut  ketika terjadi pengurangan jatah vaksin AstraZeneca produksi Moderna yang akan diterima oleh Perancis dan Italia hanaya sebanyak 2/3 nya dari yang dijanjikan akan dipasok sebanyak 90 juta dosis vaksin sampai bulan Maret mendatang.
Demikian  juga vaksin yang direncanakan akan digunakan yaitu produksi Johnson & Johnson yang sebenarnya sudah disetujui penggunaan oleh the European Medicines Agency  mengalami penundaan.