Selepas dari perjalanan politiknya kita tidak pernah mendengar Pak Habie menjelek-jelekan penerus beliau apalagi turut campur menambah kegaduhan politik.
Dalam berkeluarga beliau tidak pernah mempersiapkan dinasti politiknya agar terus dapat mempertahankan kekuasaan.
Saya ingat betul ketika pada suatu kesempatan acara lomba ilmiah mahasiswa yang dilakukan oleh salah satu perusahaan nasional putra beliau Pak Ilham Habibie digadang sebagai salah satu pembicara memberikan motivasi dan pencerahan bagi peserta.
Pola pikir ilmiah dan kebebasan berpikir  sangat kental sekali melekat pada Pak Ilham Habibie dan menurut saya hal inilah menjadi warisan terbesar Pak Habibie bagi keluarga dan anak-anak beliau.
Yayasan Habibie dan Habibie Award merupakan legacy Pak Habibie yang diwariskan bagi dunia ilmiah yang sangat dicintainya sebagai amal beliau yang akan terus mengalir.
Tidak tampak sama sekali keangkuhan sosok Pak Habibie walaupun beliau pernah menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi selama 3 kali, Wakil Presiden, dan Presiden, sebaliknya beliau selalu menampilkan sosok yang bersahaja.
Pak Habibie tahu betul kapan harus diam, kapan harus berhenti serta kapan harus menjadi Bapak Bangsa setelah menghiasi karier politik beliau dengan banyak torehan tinta emas.
Legacy terbesar beliau adalah meninggalkan kesejukan politik bagi Indonesia bukan sebaliknya mengumbar syahwat politik untuk berusaha terus berkuasa dengan cara apapun seperti yang banyak kita saksikan saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H