Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

10 Tahun Arab Spring, Revolusi Tak Berujung

26 Januari 2021   21:17 Diperbarui: 27 Januari 2021   08:12 1086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arab Srping memakan korban sosial yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Photo: Khaled Desouki / AFP/Getty Images

Contoh lain kegagalan negara akibat intervensi negara asing adalah Syria. Negara ini menjadi ajang pengaruh negara lain tanpa dapat dihindari.

Dalam kekosongan ini pemerintahan Rusia, Turki dan Iran melangkah mengisi kekosongan  Namun di lain pihak Arab Saudi, UEA dan Qatar juga memasuki kelompok yang bersengketa di negara ini yang memicu perang saudara  tidak berkesudahan.

Hal serupa terjadi di Yaman dimana Iran mendukung Houthi sementara Arab Saudi dan UEA mendukung pihak oposisi.

Perang saudara telah meluluh lantakkan Yaman. Photo: LA Times
Perang saudara telah meluluh lantakkan Yaman. Photo: LA Times
Arab Spring memang tampaknya tak berujung, sebab sampai tahun 2019 lalupun penggulingan kekuasaan di Sudan dan Aljajair masih terjadi, demikian juga gelombang protes yang terjadi di Lebanon,

Walaupun revolusi di kawasan ini telah berlangsung selama 10 tahun, akar permasalahan yang memicu Arab Spring yaitu tuntutan pemerintahan dan kehidupan rakyat yang lebih demokratis dan jaminan sosial yang lebih memadai tampaknya masih belum terwujud.

Arab Spring yang telah bergeser pada tuntutan keadilan sosial yang  di beberapa negara dapat   diibaratkan sebagai  sebuah bom yang  setiap saat dapat  meledak jika tidak dihiraukan oleh penguasa.

Arab Srping telah membuka kotak pandora yang selama ini dorman di kawasan Timur Tengah.  Ketika kotak Pandora sudah terbuka maka revolusi yang melanda kawasan ini akan  pernah berujung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun