Memahami budaya bangsa lain merupakan salah satu cara mengurangi kebanggaan akan ras yang berlebihan. Â Dengan mengetahui dan mempelajari budaya lain kita secara perlahan akan sadar bahwa ada budaya bangsa dan ras lain yang lebih dari budaya yang kita miliki.
Ketika mulai memahami pentingnya multi budaya dalam bermasyarakat, maka sercara perlahan akan terbentuk toleransi.  Bahkan upaya yang sangat sederhana seperti misalnya  mencoba makanan khas dari etnis ataupun suku lain secara tidak sadar akan menumbuhkan toleransi.
Salah satu hal yang memicu rasisme adalah kebiasaan mengucapkan ujaran kebencian baik dalam kehiduipan sehari  hari maupun melalui media sosial. Oleh sebab itu salah satu tindakan yang perlu dikalukan bagi orang tua adalah mendidik dan menjajuhkan anak dari kondisi dan lingkungan yang biasa dan subur melakukan ujaran kebencian.
Dunia anak itu dipenuhi dengan kepolosan dan kejujuran, sehingga jika dari kecil orang tua berperan aktif dalam memberi warna kebathinan dan pola pikir yang menekankan bahwa rasisme dan xenophobia itu adalah tindakan anti kemanusiaan, maka jika kelak sudah besar anak anak tersebut akan melawan rasisme karena  bertentangan dengan hati nuraninya.
Dalam surah Al Hujurat ayat 13 Allah berfirman: "Wahai manusia, sesungguhnya Aku menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal".
Firman Allah SWT inilah yang mendasari salah satu teori fundamental dalam ilmu genetika populasi yang menyatakan bahwa keragaman genetik suatu spesies atau ras merupakan salah satu mekanisme alam untuk menghindari musnahnya suatu spesies ataupun ras jika terjadi perubahan lingkungan yang ekstrim yang mendadak  (Genetic Drift).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H