Susu A1 (susu segar jenis yang umumnya ada di pasaran)  jika  dikonsumsi akan terurai asam amino dan peptida yang dalam dunia ilmiah dikenal dengan beta-casomorphin atau BCM-7.  Banyak kalangan yang berpendapat  bahwa peptida  ini dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti autis,  schizophrenia, diabetes  type 1 dan penyakit jantung (sumber).
Pertanyaan yang timbul selanjutnya adalah benarkah klaim  seperti ini?
Dari hasil Analisa di laboratorium A1 dan A2 merupakan jenis protein yang masuk dalam golongan casein yang ditemukan sekitar 63,33% pada susu manusia dan 80 % pada susu sapi.
Protein A1 dan A2 sebenarnya hampir sama karena keduanya memiliki sekitar 209 asam amino yang menjadi komponen utama protein.
Perbedaan kedua jenis protein susu ini terdapat pada rantai asam amino  urutan ke 67.  Pada posisi ini A1 memiliki asam amino histidine, sedangkan A2 mengandung asam amino proline (sumber)
Jadi pada ururan asam amino ke 67 inilah susu A1 mengalami perubahan dan jika dikonsumsi poteinnya akan terurai dan mengahasilan peptida BCM-7.
Walaupun pada manusia belum didapat  bukti yang menyakinkan, BCM-7 pada hewan mempengaruhi aktivitas saluran pencernaan dan dapat menimbulkan imflamasi pada saluran pencernaan
Hasil penelitian yang dilakukan Stewart Truswell pada tahun 2005 menunjukkan bahwa protein beta-casein susu A1 tidak terbukti menyebabkan diabetes tipe 1 ataupun penyakit jantung.
Klaim lainnya yang menyatakan bahwa protein beta-casein yang dikandung susu A1 sebagai penyebab autis  dan schizophrenia lebih pada klaim spekutif bukan atas dasar bukti ilmiah yang komprehensif. Hasil penelitian yang sama juga didukung oleh the European Food Safety Authority yang dipublikasikan pada tahun 2009 lalu.
Jika memang susu A1 dan susu A2 ini hampir sama, mengapa di pasaran susu A2 diklaim  sebagai susu yang lebih sehat?