Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tragedi Kemanusiaan Yaman, Kegagalan Diplomasi Dunia

6 Januari 2018   11:54 Diperbarui: 6 Januari 2018   13:12 1361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Blokade yang dilakukan oleh Arab Saudi dan sekutunya memang sedikit mengendur akibat tekanan dunia agar bantuan kemanusiaan dapat masuk ke Yaman.  Namun pembukaan blokade ini hanya terjadi secara terbatas karena Arab Saudi dan sekutunya menganggap bahwa bantuan kemanusiaan internasional ini akan digunakan oleh pemberontak Houthi sehingga akan memperkuat kelompoknya.

Situasi yang semakin memburuk selama 3 tahun perang saudara dan intervensi kekuatan dari negara lain ini memicu terjadinya tragedi kemanusiaan yang sulit  dibayangkan terjadi dalam kehidupan modern manusia. Badan kesehatan dunia PBB bahkan menyatakan tragedi kemanusiaan yang sedang berlangsung di Yaman ini merupakan tragedi kemanusiaan terburuk selama 50 tahun terakhir ini yang melanda umat manusia.

Konflik yang terjadi di Yaman saat ini telah memakan korban lebih dari 10.000 jiwa dan mengakibatkan sebanyak  3 juta penduduk Yaman mengungsi.

Serangan udara koalisis Arab Saudi ternyata tidak saja mentargetkan pemberontak Houthi namun juga telah menghancurkan fasilitas rumah sakit dan infrastruktur lainnya. Dampak blokade ini tentu saja menghambat masuknya bantuan kemanusiaan dalam bentuk makanan, obat obatan dan bahan bakar yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Yaman yang sedang sekarat.

Perang saudara dan serangan udara Saudi Arabia dan sekutunya telah menghancurkan hampir seluruh infrastruktue Yaman. Photo: Mohammed Huwais/AFP/Getty Images
Perang saudara dan serangan udara Saudi Arabia dan sekutunya telah menghancurkan hampir seluruh infrastruktue Yaman. Photo: Mohammed Huwais/AFP/Getty Images
Dalam situasi seperti  inilah tragedi kemanusiaan di Yaman dimulai. Kelaparan melanda luas yang berdampak sangat besar bagi anak anak.  Menurut badan kamanusiaan PBB Central Emergency Response Fund (CERF) kelaparan ini telah menimpa sebanyak 8 juta penduduk Yaman

Anak anak yang tidak berdosa yang terkena dampak ini terlihat  tubuhnya hanya seperti tulang yang dibungkus kulit saja. Jelas sekali kelaparan  dan kekurangan gizi yang menimpa anak anak ini akan berdampak besar pada generasi mendatang Yaman.

Kelaparan bukan satu satunya masalah di Yaman. Kombinasi antara kekurangan air bersih dan kehancuran infrastruktur lainnya serta persediaan obat obatan yang sangat minim membuat wabah kolera pada tahun 2017 lalu dan  sampai saat ini masih melanda Yaman. Wabah kolera yang melanda Yaman ini  tercatat sebagai kasus wabah kolera yang terburuk dalam sejarah kehidupan modern manusia yang menjangkiti jutaan orang.

Kini gelombang wabah diphtheria yang mematikan melanda negara Yaman yang sudah porak poranda ini.  Wabah diphtheria yang dapat dicegah melalui imunisasi ini meledak karena imunisasi tidak dapat dilakukan karena tidak tersedianya obat obatan yang diperlukan.

Wabah diphtheria yang sedang melanda yaman ini telah memakan puluhan korban jiwa dan melanda lebih dari 500 orang.  PBB memprediksi  wabah diptheria ini dalam waktu dekat  akan semakin cepat meluas jika obat obatan yang dibutuhkan tidak segera masuk ke Yaman.

Kegagalan Diplomasi Dunia

Tuduhan Arab Saudi dan sekutunya bahwa gerakan pemberontak didukung oleh Iran memang sampai saat ini belum ada bukti yang kuat yang mendukungnya.  Iran sebagai negara tertuduh sudah membantah bahwa negaranya persenjataan untuk mendukung  pemberontak Houthi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun