Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Militansi Catalan, Sebuah Catatan Sejarah

28 Oktober 2017   11:55 Diperbarui: 28 Oktober 2017   22:11 3289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gejolak politik kembali muncul pada tahun 2010 ketika pengadilan Spanyol menurunkan status otonomi Catalonia dengan menghapus kata "negara" dalam dokumen kenegaraan yang tentunya membuat marah Catalan.

Ketidakadilan pembagian pendapatan membuat Presiden Catalonia yang bernama Artur Mas pada tahun 2012 melakukan renegosiasi untuk mendapatkan keadilan, namun keinginan ini ditolak oleh Marid. Akibatnya saat itu terjadi demonstrasi besar besaran yang melibatkan sebanyak 1,5 juta Catalan.

Diskusi terkait referendum ternyata sudah dimulai pada tahun 2013 lalu ketika Presiden Mas memintanya pada Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy, namun keinginan ini tidak dipenguhi.

Penolakan ini membuat Presiden Catalonia Mas merencanakan referendum pada tangal 9 November 2014. Namun berdasarkan keberatan pemerintah pusat Spanyol, keinginan melakukan referandum ini diputuskan oleh pengadilan konstitusi Spanyol sebagai tindakan yang bertentangan dengan undang undang yang berlalu.

Tanpa mengindahkan peringatan dari pemerintah Spanyol pemerintah Catalonia saat ini tetap melakukan jejak pendapat ini dan menghasilkan 81% penduduk Catalonia setuju untuk memerdekakan diri dengan pemerintahan Spanyol.

Pada pemilihan regional bulan September tahun 2015, Presiden Catalan mendeklarasikan referendum secara de facto yang memicu tumbuhnya koalisi gerakan kemerdekaan.

Ujian terhadap demokrasi

Jika kita amati lebih lanjut ternyata bibit ketegangan antara pemerintah pusat Spanol dengan pemerintah otonom Catalonia sudah berjalan ratusan tahun yang lalu dan tentunya memiliki argumentasi sejarah masing masing yang valid.

Kini Spanyol berada dalam krisis politik terbesar yang belum pernah dialami oleh negara negara Eropa lainnya. Keinginan keras Catalonia untuk memerdekakan diri diwujudkan dengan dilakukannya referendum beberap minggu lalu yang berakibat pada diberhentikannya pimpinan Catalonia dan dibubarkannya perlemen Catalonia.

Langkah yang diambil oleh pemerintah Spanyol memang semuanya sudah berdasarkan hukum yang berlaku termasuk mencabut otonomi Catalonia dan akan menerapkan pemerintahan langsung dari pusat.

Namun ternyata rentetan sejarah panjang yang mewarnai perjuangan Catalonia ini tentunya tidak serta merta menghentikan perjuangannya memerdekakan diri dengan dicabutnya kekuasaan ini. Dukungan rakyat Catalonia dan juga sebagian dari orang Spanyol non Catalonia yang cukup besar tentunya akan membuat  situasi politik menjadi semakin rumit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun