Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mamaknai Kasus Doktor Karbitan

21 September 2017   12:06 Diperbarui: 21 September 2017   13:24 1894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: previews.123rf.com

Kebanggan lulus dengan cara tidak wajar ini tidak lebih hanya sebagai bentuk pemujaan   atas selembar kertas yang namanya terlulis didalamnya  sebagai lulusan doktor yang miskin makna.

Jika kita merupakan salah satu dari penerima ijasah dengan cara tidak wajar ini cobalah luangkan waktu untuk merenung dan menanyakan hati nurani kita . Tanyalah  pada diri kita keilmuan apa yang kita dapat? Pantaskan kita menyandang gelar akademis tertinggi ini? Apakah kebanggaan memiliki selembar kertas ini membuat diri kita tenang dan bahagia?

Lulus program doktor hanya merupakan tahap awal saja, sehingga dalam pidato kelulusan seusai ujian doktor biasanya lulusan "diingatkan kembali"  bahwa pengakuan sesungguhnya akan fisolofi keilmuan dari lulusan doktor adalah pengakuan yang datang dari masyarakat akan  filosofi keilmuan yang dibangun selama proses pendidikan doktornya dan karya keilmuan lanjutannya setelah menyelesaikan program doktor.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun