Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mewaspadai Kelainan Kejiwaan Terkait Narsisme

4 Februari 2016   05:59 Diperbarui: 4 Februari 2016   09:21 1300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penderita NPD mempercayai dirinya sebagai orang yang sangat penting dan harus menjadi fokus perhatian orang banyak dimanapun dia berada. Dengan kondisi seperti ini biasanya orang tersebut menunjukan kesombongannya, sering menghina dan merendahkan orang lain. Dalam bahasa awam orang yang menjunjukkan pola pikir dan tingkah laku seperti ini sering disebut dengan orang yang narsis. Dalam ilmu psikologi kelainan kepribadian biasanya terkait dengan koknisi, afeksi, fungsi interpersonal ataupun kontrol impuls.

Gejala awal narsisme. sumber

Hal yang perlu diwapadai bahwa kelaian kejiwaan terkait dengan narsisme ini merupakan proses yang panjang dan berkembang dalam waktu lama. Jadi jika ada orang yang memperlihatkan sikap narsis nya yang berlebihan kemungkinan besar cikal bakal narsisme yang dimilikinya sudah ada sejak masa kanak-kanak.

Oleh sebab itu, biasanya NPD sering kali baru terdiagnosa pada saat dewasa, mengingat masa kanak-kanak dan remaja merupakan masa dimana terjadi perkembangan, perubahan kepribadian dan proses kedewasaan yang sangat dinamis.

Laki-laki lebih rentan terhadap narsisme dibandingkan dengan wanita. Sumber

Hasil penelitian menunjukkan bahwa laki-laki lebih rentan terkena NPD jika dibandingkan dengan wanita. Diperkirakan jumlah penderita NPD pada laki-laki 6,5% lebih banyak dari pada penderita wanita. Pada umumnya kelainan ini akan menurun dengan bertambahnya usia. Biasanya puncak narsisme ini ada pada saat orang berumur 40-50 tahun.

Tingkat narsisme juga dipengaruhi oleh jenis profesi. Sumber

Hal yang cukup mengkhawatirkan adalah biasanya penderita NPD tidak menyadarinya dan tidak mencari perlakuan khusus atas kelainan yang dialaminya sampai pada tahap dimana dia merasakan bahwa NPD telah mempengaruhi kualitas hidupnya.

Bagaimana cara mengatasinya?

Walaupun telah banyak teori yang dikemukanan terkait dengan NPD ini, namun sampai saat ini para pakar psikologi belum dapat menentukan secara pasti penyebab NPD ini. Teori yang paling umum menyebutkan bahwa NPD ini merupakan kombinasi dari faktor keturunan, biologis, psikologi dan faktor lingkungan sosial. Interaksi ketiga faktor ini terjadi saat orang tersebut dibesarkan dan berkembang di lingkungan keluarga dan teman.

Penderita NPD umumnya memerlukan terapi psikologi yang cukup lama. Terapis yang diperlukan untuk menangani penderi NPD ini harus spesifik dan berpengalaman. Terapi psikologi ini biasanya dikombinasikan pengobatan untuk menekan gejala yang muncul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun