Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mewaspadai Kelainan Kejiwaan Terkait Narsisme

4 Februari 2016   05:59 Diperbarui: 4 Februari 2016   09:21 1300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era serba kemudahan seperti sekarang dengan didukung oleh perkembangan teknologi informasi yang sangat pesar banyak orang yang tidak menyadari bahwa bibit bibit penyakit psikologis terkait dengan narsisme semakin subur bahkan seringkali tidak terkendali.

Lihat saja orang yang sangat disibukkan dengan dengan berbagai media sosial agar kelihatan kehebatan dan eksistensinya. Mulai dari bangun tidur sampai dengan tidur lagi segala aktivitasnya dan juga keluarganya diumbar di media sosial lengkap dengan photo-photo narsisnya sebagai bukti bahwa orang tersebut sangat hebat dan telah melakukan sesuatu yang menurutnya hanya dia saja yang dapat melakukannya.  Kebanyakan orang yang menunjukkan prilaku narsis ini sudah tidak dapat membedakan lagi yang mana yang ranah pribadi dan ranah umum.

Narsisme serupakan salah satu gangguan kejiwaan. Sumber

Nasisme memang sering dianggap sebagai sifat alamiah manusia yang senang dipuji dan dikatakan hebat, namun tahukah anda narsisme yang berlebihan merupakan salah satu gejala awal penyakit kejiwaan yang dinamakan dengan Narcissistic Personality Disorder (NPD).

Sebelum saya membahas lebih dalam lagi hal hal yang terkait dengan NPD, mari kita merenung sejenak dan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur:

  • Apakah anda seringkali merasakan bahwa anda merupakan orang yang sangat penting? Termasuk di dalamnya seringkali membesar-besarkan capaian yang telah anda lakukan dan kecerdasan anda agar anda terlihat hebat?
  • Apakah pikiran anda seringkali diisi dengan khayalan bahwa anda memiliki kekuasaan, kepandaian, kesuksesan tidak terbatas, kecantikan dan cinta yang ideal?
  • Apakah anda seringkali menunjukkan arogansi dan sikap dan kelakuan yang menganggap orang lain lebih rendah dari anda?
  • Apakah anda seringkali merindukan pujian berlebihan dari orang lain?
  • Apakah anda seringkali percaya bahwa anda adalah orang yang sangat spesial dan luar biasa?
  • Apakah sering kali anda menunjukkan sikap yang kurang empathy pada orang lain?
  • Apakah anda sering mengeksploitasi orang lain?

Jika anda menjawab sebagian besar dari pertanyaan di atas dengan kata ya, maka anda sudah harus mulai waspada karena kemungkinan anda masuk tahap awal penyakit psikologi NPD. Pertanyaan-pertanyaan di atas terkait dengan sebagian dari gejala umum orang yang memasuki tahap awal NPD.

Gejala umum Narcissistic Personality Disorder (NPD). Sumber.

Selfie merupakan salah satu bentuk narsisme. Sumber

Apa itu NPD ?

Orang yang mengalalami NPD umumnya menunjukkan pola sikap membesar besarkan kehebatan baik dalam bentuk khalayan maupun tingkah laku, kecanduan akan dipujui oleh orang dan biasanya kurang menunjukkan rasa empathy pada orang lain.

Pola pikir orang narsis. Sumber

Penderita NPD mempercayai dirinya sebagai orang yang sangat penting dan harus menjadi fokus perhatian orang banyak dimanapun dia berada. Dengan kondisi seperti ini biasanya orang tersebut menunjukan kesombongannya, sering menghina dan merendahkan orang lain. Dalam bahasa awam orang yang menjunjukkan pola pikir dan tingkah laku seperti ini sering disebut dengan orang yang narsis. Dalam ilmu psikologi kelainan kepribadian biasanya terkait dengan koknisi, afeksi, fungsi interpersonal ataupun kontrol impuls.

Gejala awal narsisme. sumber

Hal yang perlu diwapadai bahwa kelaian kejiwaan terkait dengan narsisme ini merupakan proses yang panjang dan berkembang dalam waktu lama. Jadi jika ada orang yang memperlihatkan sikap narsis nya yang berlebihan kemungkinan besar cikal bakal narsisme yang dimilikinya sudah ada sejak masa kanak-kanak.

Oleh sebab itu, biasanya NPD sering kali baru terdiagnosa pada saat dewasa, mengingat masa kanak-kanak dan remaja merupakan masa dimana terjadi perkembangan, perubahan kepribadian dan proses kedewasaan yang sangat dinamis.

Laki-laki lebih rentan terhadap narsisme dibandingkan dengan wanita. Sumber

Hasil penelitian menunjukkan bahwa laki-laki lebih rentan terkena NPD jika dibandingkan dengan wanita. Diperkirakan jumlah penderita NPD pada laki-laki 6,5% lebih banyak dari pada penderita wanita. Pada umumnya kelainan ini akan menurun dengan bertambahnya usia. Biasanya puncak narsisme ini ada pada saat orang berumur 40-50 tahun.

Tingkat narsisme juga dipengaruhi oleh jenis profesi. Sumber

Hal yang cukup mengkhawatirkan adalah biasanya penderita NPD tidak menyadarinya dan tidak mencari perlakuan khusus atas kelainan yang dialaminya sampai pada tahap dimana dia merasakan bahwa NPD telah mempengaruhi kualitas hidupnya.

Bagaimana cara mengatasinya?

Walaupun telah banyak teori yang dikemukanan terkait dengan NPD ini, namun sampai saat ini para pakar psikologi belum dapat menentukan secara pasti penyebab NPD ini. Teori yang paling umum menyebutkan bahwa NPD ini merupakan kombinasi dari faktor keturunan, biologis, psikologi dan faktor lingkungan sosial. Interaksi ketiga faktor ini terjadi saat orang tersebut dibesarkan dan berkembang di lingkungan keluarga dan teman.

Penderita NPD umumnya memerlukan terapi psikologi yang cukup lama. Terapis yang diperlukan untuk menangani penderi NPD ini harus spesifik dan berpengalaman. Terapi psikologi ini biasanya dikombinasikan pengobatan untuk menekan gejala yang muncul.

Manusia memang diciptakan dengan segala kelebihan dan dan kekurangannya.  Kalaupun seseorang memilki segudang kehebatan di sisi lain pastilah ada juga kekurangannya.  Sebaliknya orang yang memilki kekurangan pastilah  dia juga memilki kelebihan yang tidak dilimiki oleh orang lain.  Dengan menyadari hal ini mudah mudahkan kita semua tidak termasuk ke dalam golongan yang sombong apalagi narsis, karena kesombongan itu merupakan  penyakit hati yang sangat berbahaya.

Rujukan:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun