Penderita NPD mempercayai dirinya sebagai orang yang sangat penting dan harus menjadi fokus perhatian orang banyak dimanapun dia berada. Dengan kondisi seperti ini biasanya orang tersebut menunjukan kesombongannya, sering menghina dan merendahkan orang lain. Dalam bahasa awam orang yang menjunjukkan pola pikir dan tingkah laku seperti ini sering disebut dengan orang yang narsis. Dalam ilmu psikologi kelainan kepribadian biasanya terkait dengan koknisi, afeksi, fungsi interpersonal ataupun kontrol impuls.
Hal yang perlu diwapadai bahwa kelaian kejiwaan terkait dengan narsisme ini merupakan proses yang panjang dan berkembang dalam waktu lama. Jadi jika ada orang yang memperlihatkan sikap narsis nya yang berlebihan kemungkinan besar cikal bakal narsisme yang dimilikinya sudah ada sejak masa kanak-kanak.
Oleh sebab itu, biasanya NPD sering kali baru terdiagnosa pada saat dewasa, mengingat masa kanak-kanak dan remaja merupakan masa dimana terjadi perkembangan, perubahan kepribadian dan proses kedewasaan yang sangat dinamis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa laki-laki lebih rentan terkena NPD jika dibandingkan dengan wanita. Diperkirakan jumlah penderita NPD pada laki-laki 6,5% lebih banyak dari pada penderita wanita. Pada umumnya kelainan ini akan menurun dengan bertambahnya usia. Biasanya puncak narsisme ini ada pada saat orang berumur 40-50 tahun.
Hal yang cukup mengkhawatirkan adalah biasanya penderita NPD tidak menyadarinya dan tidak mencari perlakuan khusus atas kelainan yang dialaminya sampai pada tahap dimana dia merasakan bahwa NPD telah mempengaruhi kualitas hidupnya.
Bagaimana cara mengatasinya?
Walaupun telah banyak teori yang dikemukanan terkait dengan NPD ini, namun sampai saat ini para pakar psikologi belum dapat menentukan secara pasti penyebab NPD ini. Teori yang paling umum menyebutkan bahwa NPD ini merupakan kombinasi dari faktor keturunan, biologis, psikologi dan faktor lingkungan sosial. Interaksi ketiga faktor ini terjadi saat orang tersebut dibesarkan dan berkembang di lingkungan keluarga dan teman.
Penderita NPD umumnya memerlukan terapi psikologi yang cukup lama. Terapis yang diperlukan untuk menangani penderi NPD ini harus spesifik dan berpengalaman. Terapi psikologi ini biasanya dikombinasikan pengobatan untuk menekan gejala yang muncul.