Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Indonesia Kurangi Kuota Impor Sapi dari Australia

15 Juli 2015   05:48 Diperbarui: 15 Juli 2015   09:05 6662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pihak oposisi dalam wawancaranya dengan ABC menyatakan bahwa hubungan buruk Indonesia-Australia saat ini sudah mulai menunjukkan dampaknya. Ketegangan hubungan Indonesia Australia telah terjadi berberapa kali dalam kurun waktu 2 tahun terakhir ini mulai dari penyadapan tehadap percakapan  SYB, istri dan pejabat Indonesia, pelaksanaan hukuman mati Bali Duo Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dan yang terakhir pemberian uang kepada awak kapal pembawa pengungsi untuk kembali ke Indonesia.

Walaupun duta besar Australia Paul Grigson untuk Indonesia telah kembali ke Jakarta setelah sebelumnya kembali ke Australia sebagai bentuk protes pemerintah Australia atas pelaksanaan hukuman mati Andrew Chan dan Myuran Sukumaran tampaknya hubungan Indonesia dan Australia masih dingin.

Dalam wawancaranya dengan Fairfax Radio, senator independent Nick Xenophon setelah melakukan kunjungannya ke Indonesia menyatakan bahwa ketegangan hubungan Indonesia Australia masih dalam tegangan tinggi. Dia menyatakan bahwa baik pemerintah, kelompok masyarakat, kelompok agama di Indonesia merasa tersinggung dengan sikap dan penyataan Tony Abbott pada saat terjadinya pelaksanaan hukuman mati Bali Duo yang mengaitkannya dengan bantuan Australia saat terjadi Tsunami di Aceh pada tahun 2004.

Kembali pada masalah persapian, tampaknya filosofi “duduk sama rendah berdiri sama tinggi” dalam bertetangga yang mungkin saja kurang dipahami oleh pemerintah Australia saat ini, merupakan kunci dan norma bagaimana hubungan kedua negara itu seharusnya dilakukan. Tidak dapat dipungkiri kedua negara ini memang saling membutuhkan, namun ketersingungan atas sikap salah satu pihak dapat saja membuat hubungan kedua negara yang betetangga dekat ini terasa asing.

Sumber : Sydney Morning Herad, The Australian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun